Namun, tak disangka saat masuk ke ruangan BK, salah seorang gurunya berkomentar mengenai tampilan rambutnya.
“Apa apaan rambutmu tu, kayak gembel, kuncir aja!,” kata guru tersebut kepada Ridsa Meila dengan nada kasar.
Ridsa Meila bingung, ia tak menyangka gurunya tega membully penampilan muridnya. Ia pun merasa semakin sedih dan malu, hingga timbul rasa bersalah.
Baca Juga: Echi Pramitasari: Model Cantik Penyandang Disabilitas yang Sukses Jadi Inspirator #InspirasiCantik
“Aku sampai berpikir kenapa sih rambutku, padahal aku udah sisiran karena tipe rambutku mengembang, ya ga akan kemps. Tapi kenapa dengan teganya mereka ngomong begitu tentang rambutku, memangnya salah dan jelek banget ya kalau punya rambut mengembang,” ujarnya sedih.
Karena hal itu, Ridsa Meila merasa sangat malu dan minder hingga tak mau keluar kelas saat jam istirahat. Semua ini karena rambutnya yang mengembang.
#Dorongan Memperbaiki Penampilan Karena Rasa Iri
Awalnya, ia tak mau ambil pusing akibat bully-an yang ia terima dari teman-teman dan gurunya. Namun, jauh di lubuk hatinya, Ridsa Meila menyimpan rasa iri terhadap perempuan lain yang berambut lurus.
Alih-alih larut dari rasa iri tersebut, mahasiswi yang kini kuliah di UDINUS tersebut mencoba untuk mengubah perasaannya menjadi semangat untuk memperbaiki diri.
“Aku mulai buka google mencari berbagai macam informasi bagaimana cara untuk meluruskan rambut secara alami, segala cara aku coba tapi hasilnya nihil rambutku mengembang lagi,” ungkap wanita asal Jawa Tengah tersebut.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Mengenal Betty Epsilon Idroos, dari Asisten Dosen Hingga Perempuan Satu-satunya di Jajaran Komisioner KPU RI
KOMENTAR