Sebagai brand lokal yang mendukung sustainability fashion, koleksi yang ditampilkan Future Loundry di JF3 2024 ternyata menggunakan 70% bahan bekas yang diperoleh dari pedagang baju bekas di pasar Kreneng, Denpasar!
Future Loundry berhasil membuktikan bahwa kreatifitas dapat membuat busana lama dan bahan reject, terlihat seperti baru dengan tampilan yang unik dan futuristik.
Hadirnya Future Loundry dalam JF3 2024 dilakukan untuk memperkenalkan karya-karya kepada khalayak yang lebih luas.
"Kami ingin mempresentasikan karya-karya kami di tempat dan momentum yang tepat. Melihat sepak terjang JF3 dalam membangun ekosistem fashion di Indonesia, kami percaya JF3 adalah ruang yang ideal.” ujar Ican Harem selaku pendiri Future Loundry.
Future Loundry sendiri merupakan jenama streetwear asal Bali yang sebelumnya dikenal atas nama "Harem", diinisiasi dari Ican Harem .
Di industri fashion, Harem berkembang sebagai brand yang berfokus pada DIY Fashion dan pembuatan merchandise untuk musisi dan brand.
Baru lah pada tahun 2019, bergabung desainer sekaligus seniman Manda Pinky yang membuat Harem akhirnya berubah menjadi Future Loundry.
Kini, nama Future Loundry semakin dikenal di kancah streetwear internasional dengan koleksinya yang sudah digunakan oleh banyak public figure dunia, seperti Rich Brian, Greentea Peng, Fontaines DC, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: JF3 Merayakan 20 Tahun Kontribusi Bagi Industri Mode Indonesia
(*)