Mengenal Apa Itu Body Dysmorphic Disorder, Bukan Cuma Nggak Pede!

By Novita Ibnati Awalia, Minggu, 28 Agustus 2022 | 13:14 WIB
Mengenal Apa Itu Body Dysmorphic Disorder, Bukan Cuma Nggak Pede! (Freepik)

"Jadi kalau yang sudah gangguan mental nya sangat parah ya perlu rawat inap. Apalagi ketika pasien berada dalam bahaya yang bisa melukai untuk diri sendiri." ujar Dr. Eva.

Menurut Dr. Eva, pencegahan Body Dysmorphic Disorder berawal dari keluarga.

Bagaimana lingkungan bisa menanamkan bahwa semua manusia itu sudah diciptakan Tuhan sedemikian sempurnanya, belajar mensyukuri diri kita apa adanya, belajar menerima apa adanya.

Bagiamana menempatkan nilai-nilai seseorang itu bukan dari casing-nya.

Baca Juga: Cara Menaikkan Berat Badan dengan Sehat, Ini yang Perlu Dilakukan

"Penampilan itu penting tetapi itu bukan menjadi yang terpenting. Basic bekal dari keluarganya harus kuat karena bagaimanapun kalau kita lihat lagi konsepnya itu mulai di masa remaja di mana saat remaja itu orientasi kita lebih membela peer grup. Bagaimana kita juga bisa menyadari bahwa memang nilai-nilai utama dalam hidup itu bukan semata-mata dari penampilan fisik penampilan fisik, masih banyak nilai-nilai yang lebih luhur dari itu." jelas Dr. Eva.

Munculnya BDD ini masih berkaitan dengan pola diet.

Dr. Eva menemukan bahwa ada 2 tipe orang dengan BDD yang melakukan diet.

Yang pertama, ada orang yang mengalami Body Dysmorphic Disorder kemudian melakukan diet berlebih.

"Saya sendiri ketemu di lapangan untuk yang BDD kemudian diet itu biasanya aku ketemu tapi kayak gini sudah dalam kisaran di healthy weight. Yang berlebihan dulu ini aku biasanya suka dapat untuk mereka yang tadinya obesitas kemudian diet."

Yang kedua, ada orang yang melakukan diet kemudian develop BDD.

Tipe kedua ini pernah dijumpai Dr. Eva namun sudah lewat masa remaja dari penderita.

"Di saat konsultasi itu, masih pingin lebih kurus lagi karena merasa kalau lebih skinny lagi akan lebih akan jauh lebih nyaman untuk dirinya. Jadi merasa menjadi jauh lebih cantik jauh lebih perfect. Kalau pakai baju apa aja kayaknya muat." tambah Dr. Eva.

"Karena dia merasa, aduh enak banget sekarang udah turun nih berat badan. Kemudian memang istilahnya ganti isi lemari, mendapatkan kepercayaan dirinya. Di situ kalau yang akarnya kurang kuat yang untuk nilai-nilainya tadi, jadi uforia gitu kayak merasa, wow! Ini tuh bener-bener jadi baru banget. Nah itu bisa jatuh bisa jatuh ke ke BDD." pungkas Dr. Eva. (*)

#SemuaBisaCantik