"Jadi untuk madu ini sendiri ini makanannya cukup kita lepas di hutan sekitar Batu Begalang ini, karena potensi habitat makannya disini rata-rata memiliki tanaman herbal, air madunya diambil dari sari bunga yang ada disini, kualitasnya akan berbeda dari madu yang di ternak di luar Batu Begalang," ungkap Rio.
Baca Juga: Miliki Peran Strategis, UMKM Indonesia Berpeluang Besar untuk Bersaing di Pasar Global
Club Bee's Madu Teran
Selain dijadikan objek wisata sedot madu teran, produk madu yang diberi nama Club Bee's ini juga dijual dalam kemasan jar yang dikelola oleh Koperasi Keppak Maju Bersama.
Kualitas madu dalam kemasan pun tentunya diperhatikan, agar bisa dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu.
Mendapatkan madu dengan kadar air rendah dan siap dikonsumsi membutuhkan masa panen sekitar 3 bulan sekali seperti yang dijelaskan oleh Rio Fahrozi.
"Untuk pemanenam kami ambil setiap 3 bulan sekali, sebenarnya sih satu bulan sekali bisa dipanen tapi kadar airnya masih tinggi, Jadi kalau tiga bulan itu sudah pas waktunya," jelasnya.
Madu teran dalam kemasan jar ukuran 100 gram yang dilengkapi dengan keranjang anyaman dari Kelompok Kerajinan Tandjoeng Rawa itu dibanderol dengan harga 70 ribu rupiah. Sedangkan kemasan 250 gram dibanderol denngan harga 125 ribu rupiah.
Manfaat madu teran dari lebah trigona
Madu teran yang identik dengan rasanya yang asam dan teksturnya yang encer ini memiliki beragam manfaat.
Diketahui madu teran memiliki senyawa antioksidan yang terbukti dapat mempercepat penyembuhan luka.
Selain dikonsumsi secara langsung , madu teran juga dapat dijadikan campuran minuman kesehatan sebagai pengganti gula.
Madu teran ini juga bisa digunakan sebagai campuran makanan seperti pisang goreng, sebagai pendamping singkong rebus, dan olahan makanan lain. (*)
Baca Juga: Aplikasi CARInih Jadi Solusi Cerdas Bagi Pelaku UMKM, Mengelola Toko Kini Jadi Lebih Mudah!