Stylo Indonesia - Hai, Stylovers! Kabar bahagia bagi kamu para acne fighter karena Stylo Indonesia akan membagikan Jurnal Pejuang Jerawat yang inspiratif dan tentunya informatif nan bermanfaat.
Yuk, baca curhatan langsung dari Regita Dian Astriana mengenai perjalanannya dalam melawan jerawat!
Aku mulai berjerawat sejak akhir kelas 11 alias kelas 2 SMA, baru banget selesai cacar untuk yang pertama kalinya di umur yang terbilang telat.
Semua orang ngejauh meski sudah sembuh, menurutku seharusnya tidak perlu seperti itu, harusnya mereka mengerti dan lebih dewasa untuk tahu bahwa mereka sudah tidak akan tertular lagi, tapi ternyataa enggak.
Mungkin karena aku di situ stres ditambah aku juga sedang menjalani toxic relationship, jadi berpengaruh banget dengan hormon-hormonku. Awal jerawatan sih saat itu, karena sebelumnya mukaku benar-benar bersih.
Saat SMA sebenarnya jerawatku enggak begitu parah, tapi saat masuk kuliah mulai semakin parah.
Jerawatku tumbuh sangat banyak hingga akhirnya aku depresi, itu juga berpengaruh sih dengan kondisi jerawatku.
Jerawat yang tumbuh saat itu adalah jerawat batu yang bernanah, yang bikin bentuk muka seperti habis digigit binatang, banyaknya di daerah dahi dan pipi. Aku merasa jelek banget saat itu.
Karena belum hype penggunaan skincare dan aku belum banyak mencoba-coba skincare, aku akhirnya memutuskan untuk mencoba perawatan dari dokter, tapi malah tambah parah.