“Aku sakit hati banget pas ada orang bilang gini ke aku, “Gendut nggak bisa fashionable, pake apapun nggak akan cocok,” Memang aku akui sulit mencari model baju yang pas, tapi bukan berarti nggak bisa fashionable!,” ungkap Vio.
Sejak saat itulah, rasa insecure Vio tumbuh semakin besar di dalam dirinya seiring dirinya berusaha untuk tampil feminine dan modis.
Tak ingin berlarut dalam keterpurukan, Vio berusaha bangkit dari rasa insecure yang menghantui dirinya dengan mencintai diri sendiri.
“Kuncinya bersyukur sama apa yang sudah Tuhan kasih sama aku, kalau ada kekurangan dalam diri aku, aku nggak mau insecure lagi karena tidak mengubah apapun, tapi berusaha memperbaikinya,” ujar Vio.
Dirasakan Vio sebelum mencintai dirinya sendiri seutuhnya, ia selalu melihat kekurangan dirinya sebagai kesedihan yang harus diratapi.
Namun, setelah mencintai dirinya sendiri, diceritakan Vio bisa fokus mengembangkan potensi dan melihat kelebihan yang ada pada dirinya.
Pengalaman Berharga Menjadi Penyintas Body Shaming #InspirasiCantik
Banyak hal yang telah Vio lewati sebagai penyintas body shaming hingga memberikannya banyak pengalaman berharga dalam hidupnya.
Tak hanya dampak negatif, hal positif Vio dapatkan dari perilaku body shaming yang diterimanya sejak kecil.
“Seiring berjalannya waktu, aku mulai menerima diriku seutuhnya, bentuk fisikku, kekurangan dan tentunya kelebihanku,” ujar Vio.
Di tengah perjuangannya sebagai penyintas body shaming, ia menyadari pentingnya mencintai diri sendiri terlebih dahulu untuk bangkit dan semangat melewati semua hal yang terjadi dalam hidupnya.