Menurut Salman, uang mahar saat menikah pun digunakan Sarah untuk menambah biaya adik-adiknya sekolah. Karena Sarah ingin membahagiakan semua anggota keluarganya.
"Jadi uang mahar itu tidak digunakan oleh Sarah, tapi untuk usaha dan adiknya sekolah. Bahkan Sarah juga terus sabar ketika si pelaku kerap menggunakan uang yang merupakan hak Sarah untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya kebutuhan pelaku," kata Salman.
Dia berharap aksi keji pelaku yang membunuh Sarah dengan menyiramkan air keras diganjar dengan hukuman setimpal. "Kalau bisa jangan hanya hukuman seumur hidup, tapi hukuman mati," ucap Salman menegaskan.
Sebelumnya, Sarah sempat empat kali menolak dinikahi Abdul Latif. Namun setelah proses panjang, dengan berbagai bujuk rayu dan janji manis, Abdul Latif akhirnya menikahi wanita asal Cianjur tersebut.
Uang sebanyak Rp 150 juta menjadi mahar nikah pria Arab itu. Salman (60), ayah tiri korban, mengatakan mahar sebesar Rp 150 juta tersebut bukan merupakan permintaan dari keluarga namun ditawarkan pelaku. Pihak keluarga memperlihatkan sejumlah foto saat momen Abdul Latif-Sarah menikah, tampak setumpuk uang mahar pecahan Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu.
"Bukan keluarga yang meminta mahar segitu, tapi memang Abdul Latif yang dari awal bilang mau memberi mahar sebesar itu," ujar Salman, Jumat (26/11/2021).
Menurutnya, uang mahar tersebut langsung diberikan secara utuh, saat proses ijab kabul. Dari foto uang mahar Rp 150 juta itu, pernikahan siri Abdul Latif dan Sarah dihadiri keluarga korban serta seorang tokoh agama setempat. "Sudah diberikan semuanya, sebesar Rp 150 juta," ucap Salman.
Namun, pernikahan dengan mahar fantastis itu malah membawa petaka. Setelah 1,5 bulan menikah, korban dibunuh pelaku secara keji dengan disiram air keras. Sarah meninggal pada Sabtu (20/11) usai kritis selama 18 jam. (*) (Vita/Stylo)
#SemuaBisaCantik
Artikel ini telah tayang di fotokita.grid.id dengan judul Nasibnya Berujung Tragis, Foto Wanita Cianjur yang Dinikahi Pria Arab Ditangisi, Mahar Rp 150 Juta Habis Buat Keperluan Ini