Cerita Pertama Kali Berhijab Shafira Cendra Arini: Rasakan Kedamaian Semu, Hijab Jadi Jawaban Sebuah Kegundahan Hati!

By Astria Putri Nurmaya, Selasa, 11 Mei 2021 | 10:15 WIB
Cerita Pertama Kali Berhijab Shafira Cendra Arini: Rasakan Kedamaian Semu, Hijab Jadi Jawaban Sebuah Kegundahan Hati! ()

Aku pun pasang target kalau lebaran tahun 2018 adalah hari terakhir aku tidak berhijab. Kemudian dibalik proses berhijab ini pun, ada satu orang yang dukung dan selalu bantu mengingatkan aku. Misalnya, saat lebaran dia benar-benar mengingatkan dan juga bantu aku menghapus foto tanpa hijab di media sosial.

Sampe akhirnya bener2 nguatin diri untuk ikhlas karena Allah dan niat ibadah. Dan yap, keesokan harinya udah lebih lega dan nerima semua, kalo hari ini gue mulai berhijab."

Ada Kendala Saat Berhijab?

Shafira: "Adaptasinya jujur pas awal lumayan sulit. Karena baju yang dipunya rata-rata lengan pendek atau 3/4. Selain itu, aktivitas aku yang lumayan padat membuat semakin susah cari baju yang nyaman, nggak gerah dan nggak susah untuk gerak.

Akhirnya aku mulai lebih banyak searching soal style baju dan hijab, mencoba padu padan yang lebih ke gaya aku. Dan yang jadi andalan aku adalah outer atau jacket. Aku mulai suka layering, menurutku ini adalah solusi tepat bagi perempuan yang baru berhijab dan punya lebih banyak baju pendek.

Baca Juga: Cerita Pertama Kali Berhijab Salma Shabira Herliana Putri: Trauma di Masa Kecil Mengantarkan Aku Pada Pilihan Berhijab

Untuk baju dalam aku sarankan bagi perempuan baru berhijab bisa gunakan kaus yang menyerap keringet plus adem, terus outer yang bisa menyesuaikan keadaan. Jangan takut untuk coba mix and match busana hijab."

Ada Perbedaan Perlakuan dari Lingkungan saat Berhijab?

Shafira: "Kalau adaptasi secara lingkungan, alhmadulillah lancar. Meski banyak banget omongan yang bilang auranya beda, "Shafira yang strong sudah nggak ada", dan lainnya.

Karena ketika kita berhijab, ekspektasi orang ke kita akan jadi beda banget. Seperti dituntut lebih kalem, feminin, alim, dan sebagainya. Sedangkan hal itu jauh dari personality aku. Tapi berkat dukungan dari teman-teman aku belajar untuk lebih percaya diri. Bahwa "it's okay" untuk jadi diri sendiri yang lebih dominan dan strong, ngobrol sama siapa pun, nongkrong di manapun, dan lakuin hal yang diinginkan, karena hijab bukan batasan.

Kemudian kalau soal pekerjaan, menurut aku di jaman sekarang ini, industri dan korporasi di Indonesia sudah jauh lebih open. Opportunity untuk yang berhijab pun jauh lebih besar dari sebelumnya. Serta karena aku pribadi sudah jauh lebih terbiasa mengenakan hijab, jadi menurutku tidak terlalu berpengaruh ya"