Pembicaraan Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Didapat Transkripnya, Mantan KSAU Ungkap Akar Penyebab Kecelakaan Pesawat di Tanah Air

By Stylo Indonesia, Senin, 11 Januari 2021 | 17:25 WIB
Petugas DVI Polri membawa kantong jenazah yang diduga berisi potongan tubuh korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Pulau Seribu, di Dermaga JICT, Jakarta, Minggu (10/1/2021). (ANTARA FOTO/AKBAR NUGROHO GUMAY)

Stylo Indonesia - Mantan KSAU ungkap akar penyebab kecelakaan pesawat di Tanah Air dari tanskrip rekaman pembicaraan pilot Sriwijaya Air SJ 182 yang telah didapat.

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah mengantongi transkip rekaman pembicaraan antara pilot Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta-Pontianak dan petugas pengatur lalu lintas udara.

Rekaman tersebut merupakan percakapan pilot sesaat sebelum pesawat dilaporkan hilang kontak dan jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).

"Kita kumpulkan rekaman berikut transkip pembicaraan antara pilot dan pengatur lalu lintas udara," kata Ketua Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan, Kapten Nurcahyo Utomo dilansir dari video Antara, Minggu (10/1/2021).

Baca Juga: Awas Covid-19 Bermutasi! Ini Bahaya Garam Dikonsumsi Berlebihan Risiko Sistem Imun Tubuh Melemah

KNKT juga sudah menerima beberapa komponen pesawat yang akan digunakan untuk investigasi penyebab jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182.

Komponen pesawat yang sudah diterima di antaranya GPS dan radio meter, alat peluncur darurat, dan bagian ekor pesawat.

Sementara itu, menurut Nurcahyo, KNKT tengah mengkaji data radar pergerakan pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sebelum dilaporkan hilang kontak.

Baca Juga: Bak Duri dalam Daging, Tetangga Beberkan Tingkah Teh Rini Pasca Aa Gym Talak Teh Ninih, Ternyata Sempat Lakukan Ini Saat Dicap Pelakor!

"Tim juga sudah berhasil mendapatkan data mentah dari data radar pergerakan pesawat. Ini nanti akan kita kaji lebih lanjut," ujar Nurcahyo.

Sebagai informasi, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, pada Sabtu lalu sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Pesawat mengangkut 62 jiwa. Rinciannya, 6 kru aktif plus 56 penumpang yang terdiri dari 46 penumpang dewasa, 7 anak-anak, dan 3 bayi.

Sebelum hilang kontak, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut. Air Traffic Controller (ATC atau petugas pengatur lalu lintas udara) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat.

Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak hingga akhirnya jatuh.

Baca Juga: 3 Potongan Rambut Pendek yang Buat Tampilan Jadi Lebih Awet Muda

Proses pencarian puing-puing dan penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 terus dilakukan hingga hari ini oleh tim gabungan di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu.

Chappy Hakim, Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) periode 2002 - 2005, yang juga penulis buku "Tanah Air Udaraku Indonesia" mengingatkan kembali akar penyebab kecelakaan pesawat di Tanah Air.

Penemuan serpihan dan potongan tubuh penumpang Sriwijaya Air SJ-182 (Garry Lotulung/Kompas.com)

Dalam tulisan kolomnya yang ditayangkan melalui Kompas.com, Chappy Hakim menjelaskan bagaimana proses penemuan atas jawaban dari apa penyebab sebuah pesawat bisa celaka.

Berikut uraian lengkap Chappy Hakim, tulisan juga bisa dibaca di sini:  

SABTU siang 9 Januari 2021, pesawat B-737 Sriwijaya Air Flight SJ 182 mengalami musibah setelah take off dari Soekarno Hatta International Airport Jakarta.

Pada setiap kecelakaan pesawat terbang maka pertanyaan yang segera mengemuka adalah apa sebab terjadinya kecelakaan itu.

Pada setiap terjadinya kecelakaan pesawat terbang selalu saja muncul banyak spekulasi yang “menjawab” pertanyaan tentang sebab terjadinya kecelakaan.

Baca Juga: Sriwijaya Air SJ 182 Jatuh: Mengulik Filosofi Seragam Pramugari Sriwijaya Air

Selalu saja beredar isu dan atau gosip bahwa kecelakaan disebabkan oleh cuaca buruk, kerusakan mesin, ledakan sebelum jatuh sampai dengan adanya teroris di dalam pesawat dan lain sebagainya.

Jawaban yang belum bersandar kepada hasil investigasi selalu saja menarik untuk diikuti yang walaupun pada akhirnya kesemua itu tidak pernah terbukti.

 

Semua negara anggota Perserikatan Bangsa Bangsa PBB secara otomatis menjadi member state atau bahkan kerap disebut contracting state dari ICAO, International Civil Aviation Organisation.

ICAO menugaskan kepada setiap negara anggotanya untuk menunjuk satu institusi resmi mewakili pemerintah yang akan bertindak sebagai Otoritas Penerbangan Nasional.

Baca Juga: BERITA TERPOPULER: Dari Amanda Manopo Pakai Dress Ungu ke Kuburan Hingga Gading Marten yang Berutang Demi Perempuan

Paralel dengan itu ICAO juga meminta setiap negara anggotanya membentuk Badan resmi yang ditugaskan sebagai lembaga penyelidikan peyebab terjadinya kecelakaan pesawat terbang.

Di Amerika Serikat badan ini bernama NTSB National Transportation Safety Board dan di Indonesia dikenal sebagai KNKT atau Komite Nasional Keselamatan Transportasi.

Badan inilah yang diberikan wewenang untuk melakukan investigasi apabila terjadi kecelakaan pesawat terbang.

Kembali kepada kecelakaan yang dialami Sriwijaya Air Flight SJ 182 pada sabtu kemarin.

Kita semua tidak akan pernah mengetahui tentang penyebab terjadinya kecelakaan itu sampai dengan KNKT menyelesaikan proses investigasi yang dilakukannya.

Tim Kopaska TNI AL menemukan bagian pesawat Sriwijaya Air SJ 182 setelah melakukan penyelaman di sekitar Pulau Lancang dan Pulau Laki, Kepulauan Seribu, Jakarta pada Minggu (10/1/2021) pagi. ((KOMPAS.com/WAHYU ADITYO PRODJO))

Biasanya KNKT akan segera mengumumkan hasil penyelidikan dalam 2 atau 3 tahap.

Baca Juga: Pakai Dress Seksi Pamer Punggung Mulus di Malam Hari, Jessica Iskandar Bikin Netizen Keheranan: Enggak Masuk Angin, Ya?

Minimal Preliminary Report atau hasil awal investigasi akan diumumkan ke publik dan setelah selesai penyelidikan akan dikeluarkan Final Report yang merupakan hasil akhir dari proses investigasi kecelakaan.

Hasil final ini akan diumumkan dan pada format tertentu akan dikirim kepada pihak pihak yang berkait.

Tujuan utama dari dilakukannya penyelidikan penyebab kecelakaan adalah agar kecelakaan serupa tidak akan terjadi lagi di masa datang.

Dengan demikian maka sebenarnya kita tidak akan pernah mengetahui tentang penyebab terjadinya kecelakaan sebelum KNKT selesai bekerja.

Baca Juga: Info Lowongan Kerja 2021 untuk Perempuan Posisi Security Full Time Domisili Jakarta, Gaji Hingga Rp 5 Juta!

KNKT akan bekerja mulai dari mengumpulkan data awal sampai dengan membaca black box serta melakukan analisis mendalam dan menyeluruh dengan para investigator professional, para pilot senior, para teknisi, perwakilan pabrik, operator serta para ahli lain yang diperlukan.

Itu yang menyebabkan bahwa hasil dari KNKT lah yang dapat dijadikan satu satu nya rujukan mengenai penyebab kecelakaan pesawat terbang.

Hasil KNKT biasanya akan mengatakan bahwa the most probable cause adalah A, B, C yang terbukti atau ditenggarai sebagai berkontribusi terhadap terjadinya kecelakaan.

Hal tersebut diikuti dengan serangkaian rekomendasi yang harus dilaksanakan instansi terkait yang tujuannya sekali lagi adalah agar tidak terulang kembali terjadinya kecelakaan dengan penyebab yang sama.

Baca Juga: Makeup Halus dan Tahan Lama dengan Primer di Bawah 100 Ribu Rupiah

Itulah lebih kurang tahapan dalam merunut penyebab terjadinya kecelakaan pesawat terbang.

Sebagai penutup uraian ini dan juga sebagai wujud turut berduka yang mendalam mari kita semua turut mendoakan agar keluarga korban diberikan kekuatan dalam menghadapi musibah ini.

Semoga Yang Maha Kuasa memberikan yang terbaik bagi kita semua Amin. (*) Cece/Stylo

Artikel ini telah tayang di fotokita.grid.id dengan judul "Transkrip Rekaman Pembicaraan Pilot Sriwijaya Air SJ 182 Didapat, Mantan KSAU Ungkap Akar Penyebab Kecelakaan Pesawat di Tanah Air" Penulis: Bayu Dwi Mardana Kusuma

Link: https://fotokita.grid.id/read/112505722/transkrip-rekaman-pembicaraan-pilot-sriwijaya-air-sj-182-didapat-mantan-ksau-ungkap-akar-penyebab-kecelakaan-pesawat-di-tanah-air?page=all