Awas Covid-19 Bermutasi! Ini Bahaya Garam Dikonsumsi Berlebihan Risiko Sistem Imun Tubuh Melemah

By Stylo Indonesia, Senin, 11 Januari 2021 | 13:59 WIB
Stop makan nasi dan garam, bahayanya tidak main-main (Tribun Jogja - Tribunnews.com)

Stylo Indonesia - Pandemi Covid-19 yang telah melanda hampir di seluruh dunia kini memasuki babak baru.

Dilansir Stylo Indonesia dari Kompas.com, setidaknya delapan negara telah melaporkan adanya temuan varian baru virus corona yang muncul di negaranya.

Adapun negara-negara tersebut yakni, Irlandia Utara, Isreal, Singapura, Denmark, Belanda, Australia, Italia, Gibraltar, dan diduga juga muncul di Perancis, dan Afrika Selatan.

Baca Juga: Sembuh dari Covid-19, Perempuan Ini Bocorkan Caranya Hanya dari Rumah Saja

Paling dekat, Singapura mengonfirmasi bahwa mutasi virus corona seperti virus dengan jenis yang sama yang menyebar di Inggris.

Guna mencegah penularan varian baru virus corona tersebut, apa hal-hal yang harus dilakukan? Staf Khusus Menteri Kesehatan Bidang Pembangunan dan Pembiayaan Kesehatan dr Alexander K Ginting mengatakan, semua orang berpotensi terinfeksi virus corona jenis baru yang telah

Ia menegaskan, infeksi tersebut banyak tercatat pada orang usia dewasa muda.

Baca Juga: Hindari 5 Tempat Berisiko Tinggi Ini Jika Tidak Mau Terpapar Covid-19

"Semua orang berpotensi, bahkan laporannya banyak ditemukan pada usia dewasa muda, lebih virulen," ujar Alexander saat dihubungi Kompas.com, Kamis (24/12/2020).

Alexander menambahkan, ada sejumlah tips yang dapat dilakukan oleh pemerintah maupun warga agar kita terhindar dari penularan virus.

Baca Juga: Bahaya Lho Jika Kalian Masih Menggunakan 5 Jenis Bra Ini!

"Pencegahannya bisa dengan contact tracing, karantina, isolasi, menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta dengan iman, aman, dan imun," lanjut dia.

Nah Stylovers, di tengah pandemi Covid-19 ini sangat penting bagi kita untuk menjaga imun tubuh kita.

Konsumsi garam berlebih bisa menjadi pemicu gangguan metabolik, selain gula dan lemak.Karenanya penting sekali bagi kita untuk selalu mengontrol asupan garam setiap harinya.Terlebih dimasa pandemi virus corona (Covid-19) ini, dimana konsumsi garam berlebih rupanya bisa membuat sistem imun tubuh menjadi terganggu.

Baca Juga: Cegah Covid-19, Tingkatkan Daya Tahan Tubuh dengan 5 Makanan Ini!Kondisi ini tentu sangat berbahaya, sebab virus corona diketahui sangat rentan menular pada mereka yang imunitas tubuhnya rendah.Hubungan antara konsumsi garam berlebih dengan turunnya sistem imun tubuh diungkap oleh para peneliti dari University of Bonn, Jerman.Awalnya peneliti membandingkan respons imun dari tikus-tikus yang diberi garam dengan dosis sesuai anjuran dan di atas rata-rata kebutuhan harian.Alhasil tikus percobaan tersebut sama-sama mengalami infeksi saluran kencing yang disebabkan bakteri E.coli.Hasilnya, tikus yang mengonsumsi garam berlebihan mengalami infeksi yang lebih parah dan butuh waktu penyembuhan yang lebih lama, ketimbang tikus yang mengonsumsi garam dalam batas wajar.

Baca Juga: Tak Disangka! Ternyata 2 Buah Ini Ampuh Cegah Penularan Covid-19

Para peneliti pun mulai meneukan, efek konsumsi garam berlebihan dapat menekan kinerja hormon yang memengaruhi sistem imun tubuh.

Konsumsi garam berlebihan juga memicu penumpukan zat sisa buangan tubuh (urea) di ginjal.

Kondisi ini dapat menekan kemampuan sel darah putih dalam memerangi infeksi bakteri.

Tak hanya memengaruhi infeksi saluran kencing pada tikus, konsumsi garam berlebihan juga berimbas terhadap infeksi listeria yang lebih parah.

Sebagai informasi, listeria adalah penyakit infeksi bakteri akibat proses pemasakan makanan yang tidak tepat.

Baca Juga: Asyik! Transferan Bonus Pensiunan PNS Cair di Awal Januari 2021, Siapkan KTP dan SK Ya

Para ahli juga menemukan, limpa dan hati tikus yang mengonsumsi garam berlebihan mengandung parasit biang penyakit 100-1.000 kali lipat lebih daripada tikus yang mengonsumsi garam dengan takaran ideal.

Untuk membuktikan validitas hasil penelitiannya itu, ahli juga menyelidiki efek garam berlebihan pada manusia.

Mereka mengamati 10 relawan yang diberi garam tambahan sampai enam gram di atas anjuran konsumsi garam harian selama satu minggu.

Pada akhir penelitian, sukarelawan objek penelitian juga menunjukkan gejala sistem imunnya melemah.

Baca Juga: Asyik! Transferan Bonus Pensiunan PNS Cair di Awal Januari 2021, Siapkan KTP dan SK Ya

Menurut studi, jumlah sel darah putih yang bertugas melawan infeksi pada orang yang mengonsumsi garam berlebihan memang masih stabil.

Akan tetapi, sel darah putih tersebut memiliki kemampuan lebih rendah dalam melawan infeksi bakteri.

"Temuan studi kami mengungkapkan, orang yang mengonsumsi garam berlebihan membuat tubuh lebih rentan infeksi bakteri," kata Kurts.

Melansir Science Daily, studi dari University of Bonn ini membantah temuan ahli sebelumnya yang menyebut konsumsi garam bisa meningkatkan daya tahan tubuh.

Baca Juga: Asyik! Transferan Bonus Pensiunan PNS Cair di Awal Januari 2021, Siapkan KTP dan SK Ya

Untuk meningkatkan sistem imun, Ahli menhgimbau masyarakat untuk selalu menjaga pola makan sehat, seimbang, dan mengonsumsi garam sesuai anjuran yang disarankan.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes), anjuran konsumsi garam dari Kemenkes adalah 2000 mg natrium atau setara dengan garam 1 sendok teh (sdt) per orang per hari (5 gram/orang/hari).

Sementara Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) juga memberikan rekomendasi batas konsumsi garam per hari, seperti dilansir dari laman who.int.

Dilansir dari situs resmi WHO, berikut batas konsumsi garam per hari:

Baca Juga: Mertua Raffi Ahmad Positif Covid-19, Keluarga Nagita Slavina Was-was Sang Ibunda Ngeluh Pegal Linu di Seluruh Tubuh Usai Disuntik Vaksin

- Batas konsumsi aman garam per hari untuk orang dewasa adalah maksimal 5 gram atau kurang dari satu sendok teh.

- Batas konsumsi garam per hari untuk anak-anak (usia di bawah 15 tahun), disesuaikan dengan kebutuhan tubuh mereka. Dengan catatan, tak melebihi batas maksimal konsumsi aman garam untuk orang dewasa.

- WHO tak merekomendasikan untuk memberikan garam kepada anak yang berada pada periode pemberian ASI eksklusif (0-6 bulan) dan anak dalam periode pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) yaitu usia 6-24 bulan.

Baca Juga: Cara Membedakan Batuk Biasa dengan Gejala Covid-19, Wajib Tahu!

WHO juga mengimbau agar semua garam yang dikonsumsi harus diperkaya dengan iodine atau yodium.

Yodium adalah zat yang sangat penting untuk perkembangan otak pada janin dan anak kecil serta mengoptimalkan fungsi mental orang pada umumnya.(*) Cece/Stylo

Artikel ini telah tayang di helath.grid.id dengna judul "Bahaya Konsumsi Garam Berlebih, Sistem Imun Tubuh Jadi Melemah" Penulis: Anjar Saputra

link: https://health.grid.id/read/352482124/bahaya-konsumsi-garam-berlebih-sistem-imun-tubuh-jadi-melemah?page=all