Aset Negara Banyak yang Raib, Sri Mulyani Sindir Era Soeharto: 30 Tahun Pak Harto Memimpin Tidak Ada Pembukuan, Tanah-tanah Dijual

By Stylo Indonesia, Selasa, 27 Oktober 2020 | 12:00 WIB
Aset Negara Banyak yang Raib, Sri Mulyani Sindir Era Soeharto: 30 Tahun Pak Harto Memimpin Tidak Ada Pembukuan, Tanah-tanah Dijual (instagram.com/smindrawati/)

"Jadi barang milik negara pun tidak diadministrasikan, tidak di-record," katanya.

Ia menyebutkan hal itu sudah terjadi sejak masa kepemimpinan Presiden Soeharto.

Baca Juga: 5 Posisi Seks yang Cocok untuk Dua Sejoli Pekerja Kantoran Agar Tetap Hot Usai Kerja Seharian

Padahal kala itu Soeharto memimpin bangsa ini dalam kurun waktu sekira lebih dari 30 tahun, yakni sejak 12 Maret 1967 sampai 21 Mei 1998.

"Kita asal bangun. Waktu Pak Harto 30 tahun bangun banyak sekali, enggak ada pembukuannya (aset negara)," ungkap mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini.

"Jadi waktu terjadi krisis kemudian kita punya Undang-undang Keuangan dan Perbendaharaan Negara, kita baru mulai membangun neraca keuangan," lanjutnya.

Pada proses pembukuan tersebut, Sri Mulyani menyebutkan hal pertama yang dilakukan adalah mencatat aset-aset penting yang menjadi milik negara.

Baca Juga: Beli Skincare Limited Edition Sekaligus Berdonasi Membantu Mencegah dan Menurunkan Risiko Kanker Payudara Perempuan Indonesia

Ia menuturkan dulu banyak aset negara yang diperjualbelikan dengan mudah karena tidak tercatat kepemilikannya.