Apa Itu Fungal Acne? Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya Menurut Ahli

By Stylo Indonesia, Rabu, 30 September 2020 | 10:16 WIB
Apa Itu Fungal Acne? Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya Menurut Ahli (freepik.com">Designed by wayhomestudio / Freepik</a>)

Stylo Indonesia - Apakah saat ini kamu sedang mengalami kondisi timbul jerawat di wajah yang tak kunjung membaik, kemerahan dan ada rasa gatal? Bisa jadi kamu mengalami fungal acne.

Nah, setiap tanda-tanda perubahan yang muncul di wajah, ada baiknya kamu memberikan perhatian lebih, apalagi jika hal tersebut merujuk ke arah fungal acne.

Dilansir Stylo Indonesia dari Genbest.id, jerawat jamur atau fungal acne atau Malassezia (Pityrosporum) folliculitis merupakan jenis jerawat yang sering salah didiagnosis sebagai jerawat biasa (disebabkan oleh bakteri).

Kemunculan fungal acne ini memang memerlukan perhatian khusus untuk menanganinya, karena jika diatasi dengan cara yang kurang tepat (karena salah diagnosis) sering membuat jerawat ini tidak sembuh, malah membuat infeksi lebih buruk.

Baca Juga: Makeup Anti Transfer ke Masker ala Beauty Vlogger Sunny Dahye, Kepoin Yuk!

Untuk diketahui, sebenarnya secara alami, jamur tersebut ditemukan pada kulit banyak hewan, termasuk manusia.

Namun, Malassezia kadang-kadang akan membentuk benjolan kecil dan menimbulkan jerawat di dada, lengan, punggung atau wajah.

"Kulit kita seperti cawan petri raksasa," ujar Adam Friedman, dermatolog di George Washington University School of Medicine dikutip dari Science Alert, Jumat (27/07/2018).

Baca Juga: Tega-teganya Pernah Sayat Tubuh Manohara, Pangeran Kelantan Kini Terima Karma Setelah Dikabarkan Diusir Sang Kakak Hingga Harus Berurusan dengan Hukum

"Kedengarannya menjijikan tetapi ada lebih dari 500 spesies bakteri, tidak termasuk virus atau jamur (di kulit kita). Mereka seperti lapisan perlindungan tambahan yang melawan patogen potensial. Mereka memeriksa semuanya, tetapi jika terganggu keseimbangannya, hal-hal lain bisa terjadi," sambungnya.

Segera setelah jamur tersebut menemukan tempat untuk bersarang, mereka akan menancapkan folikel, menikmati minyak di kulit, dan terus bereplikasi.

Jamur ini pertama kali dijelaskan pada tahun 1969. Pada 1973, jamur ini ditetapkan sebagai penyakit tersendiri. Meski begitu, jerawat jamur ini relatif tidak dikenal jika dibandingkan dengan jerawat bakteri.

"Sering salah diagnosis, mudah dilewatkan dan dengan demikian kemungkinan tidak terdiagnosis," jelas Richard M.Rubenstein dan Sarah A. Malerich dalam makalahnya di tahun 2014.

Baca Juga: Rekomendasi Conditioner Sesuai Tipe Kulit Kepala, Jangan Asal Pilih!

"Jerawat jenis ini umumnya ditemukan pada orang yang tinggal ditempat-tempat dengan iklim panas dan lembap. Mereka yang terkena jerawat ini biasanya juga berkeringat lebih dan sering terjadi pada laki-laki," imbuhnya.

Jika Stylovers curiga sedang terserang jerawat jamur ini, segera mungkin datang ke dokter untuk memastikan kasus tersebut.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Beredar Video Ijab Kabul Ayu Ting Ting dan Shaheer Sheikh Bikin Heboh, Sang Biduan: yang Ditunggu-tunggu

Sebab, jerawat jamur punya pengobatan yang berbeda. Jika tidak ditangani dan salah diagnosis, bisa jadi jamur ini akan membuat infeksi menjadi lebih buruk dan bertahan selama bertahun-tahun.

"Malassezia folikulitis dapat bertahan selama bertahun-tahun jika salah didiagnosis," tulis makalah tersebut.(*) Cece/Stylo

Artikel ini telah tayang di genbest.kompas.com dengan judul "Jerawat tak Kunjung Sembuh? Mungkin Jamur Ini Sebabnya", Penulis : Tim GenBest.id

Link: https://genbest.kompas.com/read/2018/07/31/190000123/jerawat-tak-kunjung-sembuh-mungkin-jamur-ini-sebabnya