Namun, Malassezia kadang-kadang akan membentuk benjolan kecil dan menimbulkan jerawat di dada, lengan, punggung atau wajah.
"Kulit kita seperti cawan petri raksasa," ujar Adam Friedman, dermatolog di George Washington University School of Medicine dikutip dari Science Alert, Jumat (27/07/2018).
"Kedengarannya menjijikan tetapi ada lebih dari 500 spesies bakteri, tidak termasuk virus atau jamur (di kulit kita). Mereka seperti lapisan perlindungan tambahan yang melawan patogen potensial. Mereka memeriksa semuanya, tetapi jika terganggu keseimbangannya, hal-hal lain bisa terjadi," sambungnya.
Segera setelah jamur tersebut menemukan tempat untuk bersarang, mereka akan menancapkan folikel, menikmati minyak di kulit, dan terus bereplikasi.
Jamur ini pertama kali dijelaskan pada tahun 1969. Pada 1973, jamur ini ditetapkan sebagai penyakit tersendiri. Meski begitu, jerawat jamur ini relatif tidak dikenal jika dibandingkan dengan jerawat bakteri.
"Sering salah diagnosis, mudah dilewatkan dan dengan demikian kemungkinan tidak terdiagnosis," jelas Richard M.Rubenstein dan Sarah A. Malerich dalam makalahnya di tahun 2014.