Stylo Indonesia - Lip gloss, kosmetik yang membuat tampilan bibir menjadi lebih lembap dan berkilau ini menjadi favorit banyak perempuan.
Meski tren lipstick matte sempat merajai dunia kecantikan bertahun-tahun, lip gloss tetap bertahan dan bahkan kembali menjadi tren sekitar 2 tahun kemarin.
Lip gloss yang menjadi salah satu ikon tren kecantikan di era 90-an ini disukai karena tampilannya yang membuat bibir tampak lebih sehat.
Bahkan, belakangan ini semakin banyak brand lokal indie yang ikut memproduksi pilihan lip gloss dan semuanya mendapat sambutan meriah dari pecinta makeup tanah air.
Namun, sudah tahukah kamu bahwa asal mula lip gloss telah digunakan sejak tahun 1928?
Sedangkan di masa ini, lip gloss justru menjadi salah satu kosmetik yang terancam akibat adanya pandemi. Kok bisa?
Yuk, simak bagaimana asal mula lip gloss dan masa depannya yang terancam akibat pandemi.
Melansir dari Allure, lip gloss pertama kali diciptakan oleh Max Factor pada tahun 1928 untuk membuat tampilan para aktris film Hollywood di masa itu lebih menarik dengan bibir yang berkilau.
Max Factor merilis produk lip gloss pertama mereka dengan nama Lip Pomade.
Meski sudah memiliki kilau yang cantik, formula lip gloss di masa itu masih sangat lengket.
Selama beberapa dekade tekstur lip gloss pertama dalam sejarah ini tak juga berubah dan dideskripsikan seperti “madu paling kental yang bahkan tidak bisa dituang”.