Penyebaran Covid DKI Semakin Mengkhawatirkan, Anies Baswedan Tarik Rem Darurat dan Berlakukan PSBB Jakarta Seperti Awal Pandemi

By Stylo Indonesia, Kamis, 10 September 2020 | 13:35 WIB
Penyebaran Covid DKI Semakin Mengkhawatirkan, Anies Baswedan Tarik Rem Darurat dan Berlakukan PSBB Jakarta Seperti Awal Pandemi (Kompas.com)

Stylo.ID - PSBB Jakarta kembali diberlakukan seperti awal pandemi covid-19.

Melihat banyaknya kasus pasien positif covid-19 di Jakarta jadi alasan PSBB Jakarta kembali diberlakukan. 

PSBB Jakarta ini dilakukan untuk menekan penyebaran virus corona dan mengurangi angka pasien positif yang saat ini semakin mengkawatirkan.

Wabah virus corona di Indonesia memang terus mengalami peningkatan.

Bahkan, hingga berita ini dibuat Indonesia sudah mencatat 203 ribu kasus pasien positif Corona.

Baca Juga: Kasus Covid-19 di DKI Tak Kunjung Melandai, PSBB Transisi Jakarta Kembali Diperpanjang Hingga 2 Minggu

Dan, Jakarta jadi salah satu daerah paling banyak yang terdapat kasus pasien corona.

Melihat hal ini, penyebaran covid-19 di Jakarta pun semakin mengkhawatirkan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memutuskan untuk menarik rem darurat dan kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Anies menyebutkan, keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan sejumlah faktor, yakni ketersediaan tempat tidur rumah sakit yang hampir penuh dan tingkat kematian yang tinggi.

Dengan demikian, penerapan PSBB transisi di Jakarta pun dicabut dan PSBB kembali diterapkan pada 14 September.

"Tidak ada banyak pilihan bagi Jakarta, kecuali untuk menarik rem darurat sesegera mungkin," ujar Anies dalam konferensi pers yang disiarkan di kanal YouTube Pemprov DKI, Rabu (9/9/2020).

Baca Juga: Jakarta Catat Lonjakan Tertinggi Setelah PSBB Diperlonggar, Berikut 10 Kelurahan di Ibukota dengan Kasus Covid-19 Paling Banyak

"Dalam rapat gugus tugas percepatan pengendalian Covid-19 di Jakarta, disimpulkan bahwa kita akan menarik rem darurat yang itu artinya kita terpaksa kembali menerapkan pembatasan sosial berskala besar seperti pada masa awal pandemi dulu," kata dia.

Menurut Anies, keputusan ini juga mengikuti aturan Presiden Joko Widodo yang meminta kesehatan lebih dipentingkan.

"Wabah di Jakarta ada dalam kondisi darurat Presiden yang lalu menyatakan dengan tegas kepada kita semua bahwa jangan restart ekonomi sebelum kesehatan terkendali. Beliau meletakkan kesehatan sebagai prioritas utama," tuturnya.

Diketahui, PSBB transisi di DKI Jakarta berakhir pada Kamis (10/9/2020) besok.

PSBB transisi ini telah diberlakukan sejak 5 Juni 2020.

PSBB transisi mulanya dilaksanakan selama 28 hari atau sampai 2 Juli 2020.

Namun, Gubernur Anies memutuskan untuk menarik rem darurat dan mencabut PSBB transisi.

Baca Juga: Padahal Virus Corona Makin Menjadi dan Vaksin Belum Jelas Kapan Jadinya, WHO Tiba-tiba Beri Peringatan Mengerikan: Ini Bukan Pandemi Terakhir!

Kondisi Jakarta saat ini

Jumlah pasien positif Covid-19 di Jakarta bertambah 1.026 per Rabu (9/9/2020) hari ini.

Dengan demikian, jumlah akumulatif pasien positif Covid-19 di DKI Jakarta hingga hari ini adalah 49.837 orang.

"Sebanyak 7.923 orang dites PCR hari ini untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil 1.026 positif dan 6.897 negatif," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia.

Dwi memaparkan, sebanyak 37.245 orang dinyatakan telah sembuh dengan tingkat kesembuhan 74,7 persen.

Kemudian, 1.347 orang meninggal dunia dengan tingkat kematian 2,7 persen. Sedangkan kasus aktif Covid-19 di Ibu Kota adalah 11.245 orang, artinya mereka masih menjalani perawatan atau isolasi.

Angka positivity rate dalam sepekan terakhir hingga hari ini juga turun menjadi 12,2 persen.

"Untuk rate tes PCR total per 1 juta penduduk sebanyak 67.335. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 59.146," ucap Dwi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Anies Tarik Rem Darurat, PSBB di Jakarta Kembali seperti Awal Pandemi Covid-19

Penulis : Ryana Aryadita UmasugiEditor : Jessi Carina