Bak Kesambar Petir! Ahli Epidemiologi Dunia Wanti-wanti Indonesia Masuki Fase Kritis, Rumah Sakit Mulai Penuh Sementara Kasus Harian Masih Meninggi

By Stylo Indonesia, Jumat, 28 Agustus 2020 | 08:50 WIB
Ilustrasi tim medis ()

Dicky menyebutkan, ada beberapa indikator yang mendasari bahwa Indonesia kini sudah memasuki fase kritis pandemi virus corona.

Pertama, jumlah kasus baru harian yang semakin tinggi.

Hingga saat ini, menurut Dicky, hanya DKI Jakarta yang bisa dinilai secara valid karena memiliki cakupan tes memadahi dan memenuhi target Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu satu tes per seribu per minggu.

"Untuk melihat secara valid berapa kasus baru harian, tentu harus diakukan dengan testing yang optimal, baik kuantitas maupun kualitas," jelas dia.

Baca Juga: Hore! Ada Kabar Baik untuk Para Ibu Rumah Tangga Karena Bakal Dapat Modal Kerja dari Pemerintah, Simak Penjelasan sang Menteri Keuangan Sri Mulyani

"Bila ini tak bisa kita nilai, itu bukan sesuatu yang aman-aman saja. Malah sebaliknya, kita berada dalam posisi yang rawan karena kita tidak bisa menilai situasi sesungguhya di wilayah tersebut," lanjut Dicky.

 

Indikator kedua adalah infection rate yang juga dipengaruhi oleh kapasitas testing.

Dicky menyebut infection rate tersebut bisa menilai seberapa parah virus corona telah menyebar.

Ketiga, positivity rate baik pada level nasional maupun daerah yang berada di atas rata-rata global atau indikator WHO, yaitu di bawah 5 persen.

"Rata-rata kita di atas 10 persen, belum pernah turun di bawah 10 persen. Tentu ini situasinya rawan," kata Dicky.

Baca Juga: Donald Trump Presiden AS Dicurigai! China dan Korsel Bongkar Ternyata Amerika Serikat Diam-diam Punya Laboratorium Senjata Biologis di Berbagai Negara, Penghasil Virus Corona?