Stylo.ID - Memiliki tas bermerek atau branded tertentu memang mempunyai kesan tersendiri bagi siapapun yang menenteng atau membawanya.
Tas buatan brand-brand tertentu menawarkan beragam ciri khas mulai dari proses, bahan pembuatan, hingga desainnya yang selalu ditunggu-tunggu para pecinta fashion dan kolektor tas branded.
Nah, soal harga, biasanya tas-tas branded yang berasal dari Eropa seperti merek Chanel, Hermes, Louis Vuitton, Balenciaga, dan tas merek kenamaan lainnya biasa dijual dengan harga mulai dari belasan hingga ratusan juta Rupiah dengan bentuk dan ukuran yang berbeda.
Enggak hanya tas branded asal Eropa, tas branded dari Amerika Serikat pun juga mempunyai pangsa pasarnya sendiri di kalangan pecinta fashion di Indonesia.
Baca Juga: Jadi Beautypreneur, Ini Langkah Memulai Bisnis Kosmetik Label Sendiri dengan Modal Mulai 15 Juta Rupiah
Begitu juga dengan pemilik dari tas-tas branded yang banyak dibeli oleh para pecinta fashion, biasanya tas ini dimiliki oleh kalangan mahasiswa, pekerja, sosialita yang menyukai desain dari tas branded yang elegan dan berciri khas sesuai dengan gaya desainernya.
Pemilik tas branded pun ada yang membelinya dalam kondisi baru dan tidak sedikit yang berminat membelinya dalam kondisi bekas dengan kondisinya masih bagus karena ditawarkan dengan harga miring.
Yap, bisnis tas branded bekas atau preloved, memang sedang menjamur dalam kurun tahun 4 - 5 tahun ke belakang, apalagi dengan kemajuan teknologi media sosial yang membantu dalam proses promosi barang.
Tampil kece dengan tas branded original kondisi bekas dengan harga miring memang cukup tinggi peminatnya di kalangan pecinta fashion, sehingga hal ini pun menjadi peluang usaha baru yang cukup menggiurkan.
Baca Juga: Berjuang di Tengah Pandemi Covid-19, Simak Strategi Para Pelaku Usaha Klinik Kecantikan dan Spa Ternama Indonesia dalam Mempertahankan Bisnis
Mereka para pelanggan tas branded bekas membeli tas tersebut untuk dipakai sendiri karena ditawarkan dengan harga yang menarik tentunya lebih murah dari harga baru namun kondisinya masih bagus.
Begitu juga dengan penjual yang menjembatani pihak yang akan menjual tas branded dan mempertemukan dengan pembeli yang mau membayar tas branded bekas yang harganya dirasa cocok.
Nah, kali ini Stylo Indonesia telah mewawancarai Angela pemilik toko Hermesien Closet dan Annie pemilik toko Annie Chic Store mengenai bisnis tas branded bekas yang mereka lakoni.
Kira-kira seberapa menggiurkannya keuntungan yang didapat dari bisnis tas branded bekas?
Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Baca Juga: Berbagi Cerita Bisnis Klinik Kecantikan yang Bertahan di Tengah Sulitnya Masa Pandemi Covid-19
Proses bisnis jual beli tas branded bekas original
Dari segi penjual yang menjembatani pemilik tas dan calon pembeli tas branded bekas, tentu ada beberapa tahap yang perlu dilakukan sebelumt tas dipasarkan.
Pertama, pihak consigner atau pemilik tas tangan pertama, mengajukan tas yang hendak ia jual ke pihak penjual tas branded bekas.
Sebelum di pasarkan, tas branded bekas tersebut akan dicek mulai dari keaslian tas tersebut, difoto dari beberapa angel, dan memastikan ada di titik mana saja jika ada lecet pada tas.
Kemudian pihak consigner akan menawarkan harga tas branded yang ia jual kepada pihak penjual.
Ada beberapa sistem bagi consigner ketika hendak menjual tas brandednya kepada pihak penjual tas branded bekas.
Pihak penjual bisa membeli lepas tas branded bekas milik consigner untuk kemudian dijual lagi ke pelanggan atau congsiner juga bisa mengikuti sistem titip jual.
Kedua sistem ini diikuti dengan kesepakatan harga jual dan beli dari kedua belah pihak antara pemilik tas branded tangan pertama yaitu dikenal sebagai consigner dengan penjual tas branded bekas yang akan dipasarkan lagi ke pelanggan.Nah, untuk sistem titip jual, biasanya akan ada kesepakatan waktu yang ditetapkan oleh penjual tas branded bekas, misalnya sebuah tas branded bekas bisa dititip untuk dipasarkan selama 7-10 hari tergantung kesepakatan.
Jika setelah tas dalam 10 hari dipasarkan oleh penjual tas branded bekas masih belum laku juga, biasanya congsiner akan ditanyakan lagi apakah ada rencana penurunan harga untuk memancing minat pembeli untuk membeli tas dari consigner tersebut.
Angela, pemilik Hermesien Closet, sedang menunjukan tas Balenciaga bahan kulit patent, kepada Cece Stylo.id (Grace Kencana Pranata/ Stylo.id)
Cara Pemasaran Penjualan Tas Branded BekasAda banyak pilihan untuk memasarkan tas branded bekas saat ini.Seperti Annie dan Angel, mereka sebagai sesama penjual tas branded bekas memiliki grup What's App untuk saling berbagi informasi, membantu menjual, dan berbagi kontak pelanggan pembeli tas branded bekas.
Selain itu, media sosial juga berperan penting dalam pemasaran bisnis tas branded bekas seperti Facebook dan Instagram.
Penjual tas branded bekas dapat memasarkan tas branded bekas dengan mudah, cepat, dan murah ke calon pembeli melalui media sosial.
Untuk memboosting pemasaran, Angela, pemilik Hermesien Closet, beberapa kali mencoba endorse selebgram untuk memasarkan bisnis tas branded bekas ini.
Nah, tidak hanya dipasarkan melalui online, Angela dan Annie pun juga membuka butik untuk memajangkan tas-tas branded bekas titipan dari consigner karena banyak calon pembeli yang lebih suka melihat wujud dan memegang langsung tas branded bekas yang ingin ia beli.
Cara terakhir dalam memasarkan bisnis tas branded bekas yang dilakukan Angela dan Annie yaitu mengikuti acara bazaar pameran tas branded bekas.
Annie, Owner Annie Chic Store (Stylo.ID)
Cara Menjaga Kepercayaan Pelanggan
Dalam menjalankan bisnis apa pun, seperti bisnis tas branded bekas, menjaga kepercayaan dari pihak consigner dan pembeli sangat penting bagi penjual.
Annie sebagai pemilik Annie Chic Store, yang menjual tas branded bekas dari Eropa dan Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa membangun hubungan yang baik sangat penting dalam menjalankan bisnis tas branded bekas.
Ia mengatakan dengan menjaga kualitas, terbuka kepada pihak consigner dan pembeli, kooperatif dengan menyampaikan bagian minor dari tas branded bekas yang dijual kepada pembeli, tentu di setiap transaksi berikutnya, pembeli dan consigner akan percaya.
Begitu dengan Angela, ia pun melayani juga pembeli yang ingin menjual kembali tas branded bekas yang dibeli dari toko Hermesien Closet atau tukar tambah dengan tas branded bekas tipe yang lain yang ada di toko Hermesien Closet.
Cara ini menurut Angela akan membuat pembeli percaya dan betah untuk menjadi pelanggan setia di tokonya.Tantangan Menjual Tas Branded Bekas
Ketika menjual tas branded bekas, Angela mengungkapkan kesulitan yang ia hadapi di awal yaitu pendataan nama barang.
Yap, pencatatan nama tas branded yang begitu banyak dengan desain dan detail yang beragam, membuat dirinya harus selalu update dengan barang yang terbaru dan tas yang sedang booming di kalangan pecinta fashion.
Tantangan selanjutnya dalam menjual tas branded bekas yaitu menentukan harga yang cocok.Harga dari consigner hingga selisih harga dari tas branded bekas yang akan dijual ke pelanggan tentu harus diperhatikan dengan tepat.
Hal tersebut dikarenakan jika penjual tidak menawarkan harga yang cocok ke congsigner dan ke calon pembeli, stok barang nantinya akan menenumpuk dan perputaran uang di bisnis tas branded bekas justru mandek atau tidak berjalan.
Begitu juga dengan risiko kerugian yang biasanya dihadapi oleh semua pebisnis, termasuk Angela dan Annie yang menjual tas branded bekas, yaitu stok barang yang masih ada namun tidak laku.
Menurut Angela, kerugian yang ia hadapi dalam bisnis tas branded bekas yaitu ketika penjualan tas yang desainnya atau serinya sudah tidak booming lagi, sisa barang akhirnya dijual rugi atau dengan harga miring agar tidak ada stok barang yang menumpuk.
Penghasilan dari Bisnis Tas Branded Bekas
Nah bagian ini pastinya bikin kalian penasaran dong, sebenarnya berapa sih penghasilan dari bisnis tas branded bekas?
Angela dari Hermesien Closet membeberkan untuk sehari bisa mendapatkan omzet puluhan juta, karena rentang harga tas atau barang branded bekas yang ia jual berada di kisaran harga barang branded kategori menengah ke bawah.
Semenjak buka butik, ia mengaku bisa laku 10 barang, apabila sedang ramai, bisa mencapai 20 barang dalam sehari.
Begitu juga ketika menjual barang di bazaar, jika digabungkan dengan penjualan online, sehari bisa terjual 30-40 barang.
Nah, untuk keuntungannya sendiri, misalnya 1 barang bisa mendapatkan selisih harga kisaran 2 juta, kalian bisa hitung sendiri ya Stylovers, keuntungan dari
bisnis tas branded bekas.
Tentu angka-angka tersebut hanya di kisaran ya, karena beda merek tas, tentu patokan harganya juga berbeda.Nah Stylovers, itu dia penjelasan seputar bisnis tas branded bekas yang sampai sekarang masih banyak digeluti para pebisnis karena kesediaan barang dari consigner dan peminat tas branded
bekas dengan kondisi bagus masih cukup tinggi.
Kira-kira kamu tertarik ingin membeli tas branded bekas atau berkecimpung dalam bisnis ini? (*) Cece/Stylo