Bisnis Tas Branded Bekas yang Menggiurkan di Kalangan Sosialita

By Grace Kencana Pranata, Senin, 24 Agustus 2020 | 14:30 WIB
Bisnis Tas Branded Bekas yang Menggiurkan di Kalangan Sosialita
Bisnis Tas Branded Bekas yang Menggiurkan di Kalangan Sosialita (freepik.com)
Cara Menjaga Kepercayaan Pelanggan
Dalam menjalankan bisnis apa pun, seperti bisnis tas branded bekas, menjaga kepercayaan dari pihak consigner dan pembeli sangat penting bagi penjual.
Annie sebagai pemilik Annie Chic Store, yang menjual tas branded bekas dari Eropa dan Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa membangun hubungan yang baik sangat penting dalam menjalankan bisnis tas branded bekas.
Ia mengatakan dengan menjaga kualitas, terbuka kepada pihak consigner dan pembeli, kooperatif dengan menyampaikan bagian minor dari tas branded bekas yang dijual kepada pembeli, tentu di setiap transaksi berikutnya, pembeli dan consigner akan percaya.
Baca Juga: Temani Kaesang Pangarep Buka Bisnis di Malaysia, Felicia Tissue Tampil Sederhana Pakai Setelan Kasual
Begitu dengan Angela, ia pun melayani juga pembeli yang ingin menjual kembali tas branded bekas yang dibeli dari toko Hermesien Closet atau tukar tambah dengan tas branded bekas tipe yang lain yang ada di toko Hermesien Closet.
Cara ini menurut Angela akan membuat pembeli percaya dan betah untuk menjadi pelanggan setia di tokonya.Tantangan Menjual Tas Branded Bekas
Ketika menjual tas branded bekas, Angela mengungkapkan kesulitan yang ia hadapi di awal yaitu pendataan nama barang.
Yap, pencatatan nama tas branded yang begitu banyak dengan desain dan detail yang beragam, membuat dirinya harus selalu update dengan barang yang terbaru dan tas yang sedang booming di kalangan pecinta fashion.
Tantangan selanjutnya dalam menjual tas branded bekas yaitu menentukan harga yang cocok.Harga dari consigner hingga selisih harga dari tas branded bekas yang akan dijual ke pelanggan tentu harus diperhatikan dengan tepat.
Baca Juga: Meraup Untung Jutaan Rupiah di Tengah Pandemi Lewat Bisnis Fashion Online, Ini Tips dari Pakar
Hal tersebut dikarenakan jika penjual tidak menawarkan harga yang cocok ke congsigner dan ke calon pembeli, stok barang nantinya akan menenumpuk dan perputaran uang di bisnis tas branded bekas justru mandek atau tidak berjalan.
Begitu juga dengan risiko kerugian yang biasanya dihadapi oleh semua pebisnis, termasuk Angela dan Annie yang menjual tas branded bekas, yaitu stok barang yang masih ada namun tidak laku.
 
Menurut Angela, kerugian yang ia hadapi dalam bisnis tas branded bekas yaitu ketika penjualan tas yang desainnya atau serinya sudah tidak booming lagi, sisa barang akhirnya dijual rugi atau dengan harga miring agar tidak ada stok barang yang menumpuk.