11 Makanan yang Bisa Melancarkan BAB, Solusi Mudah Atasi Sembelit!

By Stylo Indonesia, Rabu, 5 Agustus 2020 | 13:30 WIB
11 Makanan yang Bisa Melancarkan BAB, Solusi Mudah Atasi Sembelit (www.freepik.com)

Stylo.ID - Sembelit atau kesulitan buang air besar (BAB) merupakan masalah pencernaan yang kerap dialami oleh banyak orang.

Setiap orang memang memiliki kebiasaan BAB yang berbeda.

Sembelit artinya BAB terhambat atau tidak lancar seperti biasanya.

Sembelit dapat dipahami sebagai keadaan atau gejala hambatan gerak sisa makanan di saluran pencernaan, sehingga BAB tidak bisa lancar dan teratur.

Dalam kondisi normal, setiap 24 jam, usus besar (kolon) akan dikosongkan secara periodik. Ini artinya, seseorang dapat dianggap mengalami sembelit apabila tidak dapat BAB selama dua hari atau lebih.

Gejala sembelit juga bisa berupa tinja keras atau sensasi tidak mampu mengeluarkan tinja saat BAB. Makanan pelancar BAB Konstipasi atau sembelit memiliki beragam penyebab, tapi secara garis besar adalah hasil dari pergerakan makanan yang lambat melalui sistem pencernaan.

Kondisi ini mungkin terjadi karena dehidrasi atau kurang minum, pola makan yang buruk, pengaruh obat-obatan, termasuk penyakit yang memengaruhi sistem saraf dan kesehatan mental (stres).

Baca Juga: Penyebab Vertigo dan Cara Mengatasinya dengan Tepat, Wajib Tahu!

Untungnya, makanan tertentu dapat membantu mengatasi sembelit dengan menambahkan asupan air, melunakan tinja, mengurangi waktu transit tinja di usus, hingga meningkatkan frekuensi BAB.

Melansir berbagai sumber, berikut ini ragam makanan pelancar BAB yang bisa dijajal untuk mengatasi sembelit:

1. Buah apel

Apel terbukti kaya akan serat yang baik untuk melancarkan proses pencernaan. Faktanya, satu buah apel berukuran sedang dengan kulit (182 gram) dapat menyediakan 4,4 gram serat, yang merupakan 17 persen dari jumlah kebutuhan serat harian orang dewasa.

Dari jumlah tersebut, sekitar 2,8 gram serat dalam apel termasuk serat tidak larut. Sementara, 1,6 gram serat merupakan serat larut yang sebagian besar dalam bentuk pektin.

Di usus, pektin dengan cepat difermentasi oleh bakteri untuk membentuk asam lemak rantai pendek, yang menarik air ke usus besar, melunakkan tinja, dan mengurangi waktu transit tinja di usus.

Sebuah studi pada 80 orang dengan konstipasi, menemukan bahwa pektin dapat mempercepat pergerakan tinja melalui usus, memperbaiki gejala sembelit, dan meningkatkan jumlah bakteri menguntungkan di usus.

Studi lain menemukan bahwa tikus yang diberi makan serat apel mengalami peningkatan frekuensi dan berat tinja, meski telah diberi morfin yang bisa menyebabkan sembelit.