Kondisi ini semakin rawan jika ada banyak orang di ruangan itu, dan mereka semua berbicara, tanpa mengenakan masker karena merasa aman.
"Biasanya ruangan rapat itu yang kecil dan kalau lagi rapat seringkali semua bicara dan harus hati-hati di situ," kata dia.
"Kantor itu ruangannya tertutup dan kalau AC-nya hanya menggunakan udara dalam kantor, kalau ada yang membawa virus, itu akan lebih mudah menular. Itu yang selama ini tidak diperhatikan," kata Pandu.
Jam-jam istirahat adalah momen rawan
Selain waspada terhadap penularan di dalam ruangan kantor, jam-jam istirahat juga berpotensi jadi momen rawan.
Mengapa? Pandu berujar, tak sedikit orang yang lengah ketika jam istirahat dan melepas maskernya.
Di meja makan kantin, misalnya, saat semua orang makan, tak ada yang mengenakan masker.
Namun, meski tanpa masker, rekan semeja yang jaraknya berdekatan justru saling berbincang.
"Bukan hanya di kantor, tetapi juga di rumah sakit, misalnya dokter juga seperti itu, kebanyakan penularannya saat mereka istirahat, bukan saat kerja.
Saat kerja kita semua betul-betul menggunakan alat proteksi, tetapi begitu sedang istirahat, lantas tidak pakai masker dan itu yang seringkali terjadi," ungkap Pandu.
"Kita bukannya suudzon (berburuk sangka). Kita juga tidak tahu kan kita sendiri terkena Covid-19 atau tidak. Makanya, menggunakan masker itu melindungi kamu dan melindungi aku," lanjut dia. (*) Justina Stylo.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tekan Penularan Covid-19 di Perkantoran, Pekerja Diimbau Jangan Banyak Mengobrol dan Tak Kelamaan di Kantor"