Stylo.ID - Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang cukup besar bagi perekonomian Indonesia, khususnya bagi para pelaku usaha.
Nah, tak terkecuali bagi para pelaku usaha di bidang klinik kecantikan dan Spa.
Adanya batasan ruang gerak di antara masyarakat memaksa para pengusaha Klinik kecantikan dan Spa, untuk mencari jalan keluar agar dapat tetap bertahan di masa tidak tentu seperti saat ini.
Seperti hgalnya mengatur strategi, demi mempertahankan bisnis di tengah pandemi covid-19 ya Stylovers.
Maka berikut ini adalah strategi pemasaran yang dilakukan beberapa klinik kecantikan dan Spa selama krisis selama pandemi, yuk simak!
Martha Tilaar Spa
Martha Tilaar Spa memulai strategi pemasarannya dengan cara mensosialisasikan SOP Pencegahan Penyebaran Virus dimasa Pandemi ini kepada konsumen, untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada konsumen yang akan berkunjung.
"Strategi kami dengan mulai dibukanya outlet secara bertahap adalah menkomunikasikan SOP Pencegahan Penyebaran Virus dimasa Pandemi ini kepada konsumen kami. Dimana hal-hal yang biasanya tidak kita tunjukkan kepada tamu kita buat menjadi terlihat ( make the invisible, visible )," kata Ita Utamiwati sekalu General Manager PT. Cantika Puspa Pesona (Martha Tilaar Group) kepada Stylo.ID melalui pesan, Sabtu (4/7/2020).
Mulai dari cara terapis mencuci linen dan handuk menggunakan disinfectant, mencuci tangan sebelum melakukan treatment, hingga mendisinfectant tempat treatment sebelum tamu masuk.
Baca Juga: Mengenal New Normal di Dunia Fotografi, Berbagi Cerita Bersama Fotografer Michael Cools
Kemudian, Martha Tilaar Spa juga memberikan kebijakan untuk memasang label suhu tubuh di masing-masing terapis, menunjukan perlengkapan yang masih steril di depan tamu dan hal-hal lainnya.
Nah, maka dengan menjalakankan protokol kesehatan seperti itu, para konsumen akan merasa nyaman dan aman untuk datang atau melakukan treatment di Martha Tilaar Spa.
"Menciptakan rasa aman nyaman bagi konsumen, serta meyakinkan konsumen untuk tetap melakukan/berbelanja/menjalani perawatan di era new normal ini namun dengan tetap mematuhi protokol kesehatan," kata Ita Utamiwati.
SKINDA Medical Skin Care & Dermatology Center
Di masa pandemi seperti ini juga merupakan masa-masa sulit bagi salah satu klinik kecantikan ternama SKINDA Medical Skin Care & Dermatology Center.
Tapi SKINDA Medical Skin Care & Dermatology Center harus tetap beradaptasi agar bisa survive, dan tidak menyerah begitu saja.
"Kami berusaha untuk menarik konsumen kembali dan menyesuaikan cara kami berkomunikasi dengan konsumen dengan menciptakan rasa aman dan nyaman bagi konsumen, serta meyakinkan konsumen untuk tetap melakukan/menjalani perawatan di era new normal ini namun dengan tetap mematuhi protokol kesehatan sesuai standar," kata Marylin Tanu selaku Direktur Operasional kepada Stylo.ID melalui pesan, Sabtu (4/7/2020).
"Secara operasional, agar dapat survive dan tidak terjadi PHK, kami memutuskan untuk menyesuaikan hari dan jam operasional klinik.Untuk service, kami meningkatkan protokol kesehatan dan mengedukasi semua pasien tentang penting nya menjaga kesehatan di masa pandemi. Kami juga memberikan informasi-informasi terkait pandemi dan cara mencegah penularannya," tambahnya.
Nah, selain itu SKINDA Medical Skin Care & Dermatology Center juga memberikan pelayanan terbaik dengan protokol New Normal agar kami dapat menjaga kenyamanan pasien pada saat datang ke SKINDA.
"Untuk Marketing, SKINDA selalu berusaha untuk aktif berkomunikasi melalui Social Media dan Whatsapp. Disaat industri melemah dan mengurangi aktifitas marketing, justru kami melihat adanya opportunity disana. Oleh karena itu kami menggenjot exposure melalui Digital Marketing," kata Marlyn tanu.
"Disamping itu, SKINDA juga melakukan diversivikasi terhadap Product / Service Range agar dapat melayani pasien dirumah, dari Home Skin Care sampai ke Home Service," tambahnya.
Ella Skin Care
Ella Skin Care melakukan strategi pemasarannya dengan cara mengkomunikasikan SOP Pencegahan Penyebaran Virus dimasa Pandemi ini kepada konsumen, untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada customer.
"Strategi marketingnya, kami menginfokan di media sosial kami penyesuaian yg kami lakukan supaya customer merasa aman," kata dr. Elia Gunawan selaku CEO Ella Skin Care kepada Stylo.ID.
Dengan begitu, Ella Skin Care akan menciptakan rasa aman nyaman bagi konsumen, serta meyakinkan konsumen untuk tetap melakukan/berbelanja/menjalani perawatan di era new normal ini namun dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.
"Gaya komunikasi yg kami terapkan adalah komunikasi yg bersifat empati dan memberikan rasa aman. Kami banyak mengekspos prosedur keamanan CHS ini, dan selain itu juga rutin membuat konten yang bersifat edukatif tentang cara merawat kulit di rumah semasa pandemi," kata dr. Elia Gunawan.
Baca Juga: Berbagi Cerita Tantangan Brand Kecantikan untuk Bertahan di Tengah Pandemi Covid-19
Klinik Estetika dr.Affandi
Klinik Estetika de Affandi melakukan beberapa strategi untuk diterapkan dalam era New Normal, seperti yang dikatakan oleh dr. Hengky Affandi selaku CEO Estetika dr. Affandi kepada Stylo.ID.
Strategi tersebut diantaranya:
1. Mensosialisasikan Protokol Tetap Pencegahan Covid 19 di Estetika dr.Affandi . Tujuannya untuk meyakinkan pasien bahwa aman untuk melakukan perawatan di klinik
2. Memberikan promosi untuk treatment yang aman dan nyaman.
3. Mengenalkan Estetika sebagai human brand. yaitu brand yang tidak semata – mata hanya bisnis namun memperhatikan masyarakat luas dengan melakukan kegiatan sosial (CSR) yang memang merupakan salah satu corporate philosophy Estetika dr. Affandi.
"Selain itu, kami juga menyediakan Rapid Test Covid-19 sebagai bentuk dukungan kami kepada pemerintah dalam meningkatkan kapasitas screening," kata dr Hengky Affandi.
Nah, dalam menerapkan strategi tersebut, Klinik Estetika dr. Affandi menerapkan gaya komunikasi kedekatan dengan konsumen untuk menciptakan rasa aman nyaman bagi konsumen serta meyakinkan konsumen untuk tetap melakukan/berbelanja/menjalani perawatan di era new normal ini namun dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,"
"Komunikasi yang penuh dengan empati, karena kami memahami saat ini masyarakat masih ada rasa khawatir dan cemas sebagai akibat pandemic Covid-19," ungkapn dr Hengky Affandi.
"Selai itu , kami terus berkomunikasi secara informatif dan deskriptif untuk menjelaskan prosedur yang dilakukan secara konsisten oleh tim klinik kepada pasien yang datang dengan protocol tetap yang ada, sehingga pasien tetap nyaman melalui protocol tetap yang distandarkan," tambahnya. (*)