Stylo.ID - Pandemi Covid-19 memang memiliki dampak yang luar biasa di berbagai industri ya Stylovers.
Nah, tak terkecuali bagi industri kecantikan seperti klinik kecantikan dan tempat Spa.
Seperti yang diketahui, sejumlah klinik kecantikan dan tempat Spa bahkan harus tutup sementara hingga ada yang merumahkan karyawannya.
Namun, walau begitu mereka terus bangkit dan bertahan dengan ide dan kreatifitas untuk bertahan di tengah pandemi Covid-19.
Maka berikut ini kisah mereka dalam #berbagicerita yang tetap bertahan di tengah pandemi covid-19 untuk siap menghadapi era new beauty normal.
Yuk kita simak, Stylovers!
Martha Tilaar Spa
Seperti yang dikatakan oleh Ita Utamiwati sekalu General Manager PT. Cantika Puspa Pesona (Martha Tilaar Group), Martha Tilaar Spa rupanya sudah menerapkan SOP Hygiene dan Sanitasi baru Semenjak 17 Maret 2020 untuk pelayanan di outlet, walaupun sudah mulai terasa penurunan jumlah tamu.
Kemudian, Martha Tilaar Spa akhirnya sempat menutup outletnya yang terdiri 43 outlet Franchise dan 9 Outlet milik sendiri, semenjak 30 Maret 2020.
Nah, untuk outlet Franchise sebagian besar terapis dirumahkan, semenjak outlet tutup. Meski demikian, untuk bertahan di masa pandemi covid-19, Martha Tilaar mengalihkan bisnisnya ke produksi produk.
"Untuk bertahan pada masa pandemi ini, kami beralih dengan menjual produk Healthy Drink Lemongrass dan Ginger, serta Hand Sanitizer produksi Martha Tilaar group," kata Ita Utamiwati kepada Stylo.ID melalui pesan singkat.
Baca Juga: Memasuki Era New Normal, Lihat Wajah Baru Martha Tilaar Shop dengan Tampilan Lebih Modern
"Terapis dari outlet milik kami, kamu ikutkan ke tim produksi Hand sanitizer, dimana saat itu demand sedang tinggi sehingga manufacture memerlukan tambahan tenaga," tambahnya.
Nah, nggak cuma itu lho Stylovers, Martha Tilaar juga membuka layanan home service yang bisa dinikmati oleh siapa saja dan kapan saja, tentunya dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Di Bulan Mei, Martha Tilaar Spa juga membuka layanan Home Service, dimana sebelumnya kami melakukan survey kepada member kami, untuk menanyakan tanggapan mereka apakah mereka memerlukan atau merasa aman apabila melakukan perawatan," kata Ita Utamiwati.
Dan sebagian besar sangat memerlukan perawatan walaupun harus dengan protocol ketat dan dilakukan di rumah," ujarnya.