Lantas, strategi apa yang kemudian dilakukan oleh FOREO di Indonesia untuk bertahan di tengah pandemi ini?
Tren konsumsi media yang berubah di masa pandemi menjadi salah satu fokus strategi dari FOREO di Indonesia.
Contohnya, sejak masa pandemi ini konten-konten seperti video Youtube dan IG Live menjadi jenis konten yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat terutama perempuan.
FOREO di Indonesia pun berusaha untuk menyasar platform-platform yang digandrungi tersebut sebagai salah satu cara untuk tetap hadir bagi konsumen.
Tak ketinggalan, FOREO di Indonesia juga menyiapkan pesan yang cocok dengan kondisi saat ini terutama dalam hal kegiatan merawat kulit.
Dengan produk mereka yang bisa digunakan untuk merawat diri kapan saja di rumah, FOREO di Indonesia hadir dengan campaign bertajuk ‘Spa at Home’.
Baca Juga: Berbagi Cerita Bisnis Klinik Kecantikan yang Bertahan di Tengah Sulitnya Masa Pandemi Covid-19
“Di kondisi normal banyak perempuan suka ke salon, spa. Nah sekarang banyak yang komplain kalau mereka enggak bisa ke salon lagi. Jadi kita kasih kayak skincare di masa karantina, ide-ide perawatan di rumah, untuk membantu mereka betah di rumah,” ujar Desty.”
Dengan campaign tersebutlah FOREO di Indonesia mengajak para konsumen untuk tetap bisa merawat kulitnya selama di rumah dengan menggunakan produk mereka.
Balada Sabun Versus Antiseptik
Mutouch, salah satu brand produk perawatan kulit tubuh ini juga mengalami tantangan yang tak kalah menarik di masa pandemi.
Chris Hanes selaku Brand Manager dari Mutouch Indonesia menyampaikan apa yang mereka alami saat pandemi mulai memasuki Indonesia.
Sebagai sebuah brand produk perawatan kulit tubuh, Mutouch memiliki produk utama berupa sabun mandi dan disertai produk lainnya seperti body lotion dan body serum.
“Sabun (merupakan) salah satu yang kena efek karena orang beralih ke hand sanitizer dan antiseptik,” ujar Chris mengawali ceritanya.