Stylo.ID - Lari menjadi salah satu olahraga pilihan untuk menurunkan berat badan.
Hal ini karena dengan lari, dipercaya dapat menurunkan kalori lebih banyak dari olahraga lain.
Namun, enggak bisa sembarangan nih, Stylovers, karena perlu cara tepat agar berat badan cepat turun.
Baca Juga: Berciuman Dapat Membakar Kalori, Simak Cara yang Menggairahkan Namun Tetap Romantis!
Seperti yang dilansir Stylo.ID dari Kompas.com, menurut Ahli Gizi teregistrasi asal New York, Natalie Rizzo, lari adalah cara efektif menurunkan berat badan karena bisa membakar kalori dengan cepat.
"Kita membakar lebih banyak kalori per menitnya dengan lari daripada dengan latihan kekuatan atau bersepeda," kata Rizzo, seperti dilansir Today.
Ahli Gizi dan Manajer Layanan Nutrisi Kesehatan di Cleveland Clinic Wellness Institute, Kristin Kirkpatrick juga menguatkan pandangan itu.
Dia mengatakan, jumlah kalori yang dibakar saat lari bervariasi, tergantung intensitas, dan durasi olahraga.
Lalu, rutinitas lari perlu digabungkan dengan penerapan pola makan sehat agar lebih efektif.
Baca Juga: Ternyata Inilah Jumlah Kalori yang Terbakar Saat Berhubungan Seks!
"Jika intensitas olahraga sangat tinggi, kemungkinan menurunkan berat badan sangat tinggi," kata dia.
"Namun, jika kamu hanya keluar sedikit dari rumah dan lari sebentar, mungkin itu tidak akan terlalu efektif, apalagi jika pola makanmu masih berantakan," papar dia.
Makan lebih banyak
Masalah yang biasanya muncul ketika seseorang meningkatkan jumlah olahraga hariannya secara tiba-tiba adalah berpikir sudah membakar banyak kalori.
Padahal, kenyataannya tidak sebanyak yang diduga.
Lalu naasnya, karena berpikir telah membakar banyak kalori, mereka pun makan berlebih.
"Kamu akan merasa sangat lapar ketika baru memulai lari," kata Rizzo.
Ia mengingatkan, hanya karena berlari dan berolahraga, bukan berarti kamu bisa makan apa saja yang kamu inginkan.
Kombinasikan lari dengan pola makan sehat untuk mencapai defisit kalori.
Rizzo menjelaskan, defisit kalori sederhananya adalah membakar lebih banyak kalori daripada yang dikonsumsi.
Oleh karena itu, penting untuk memilih makanan yang lebih rendah kalori, namun tetap membuat kenyang.
Baca Juga: Ternyata Inilah Jumlah Kalori yang Terbakar Saat Berhubungan Seks!
Makanan seperti sayur-sayuran dan buah-buahan, legume, biji-bijian utuh, hingga kacang-kacangan padat akan energi namun lebih rendah kalori.
"Penuhi piring makanmu dengan makanan-makanan itu agar terhindar dari makan berlebih," ungkap dia.
Kirckpatrick menambahkan, kita mungkin perlu menyesuaikan pola makan dengan memperbanyak makanan tinggi nutrisi, terutama jika kamu banyak lari.
Jika kita lari hanya sekitar 4,5-6 kilometer per hari, cukup terapkan pola makan normal seperti biasanya.
Namun, jika lebih dari itu, kamu mungkin perlu mengonsumsi gula sederhana tambahan untuk bahan bakar.
Selain itu, tentu saja air dan elektrolit. "Sumber karbohidrat kompleks dan protein tanpa lemak juga selalu menjadi pilihan yang baik," tutur dia.
Mengonsumsi "bahan bakar" yang tepat bisa memastikan tubuh mendapatkan dukungan yang baik dari pola makan.
Baca Juga: Canggih dan Kekinian! Under Armour Hadirkan Koleksi Sepatu Lari yang Mampu Tersambung ke Smartphone
Namun, ingatlah untuk tidak makan berlebih. Pikirkanlah makanan tersebut adalah bahan bakar untuk berolahraga.
Rizzo mengatakan, banyak pelari pemula mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah banyak dengan maksud memberikan "bahan bakar" yang cukup untuk tubuh mereka.
Padahal, jenis karbohidrat yang mereka konsumsi belum tentu jenis makanan terbaik untuk menurunkan berat badan.
"Ini hampir seperti mereka bertarung dengan diri mereka sendiri untuk mencari tahu apa yang harus dimakan," kata dia.
Memulai lari
Jika kamu ingin mulai menggabungkan lari dengan target penurunan berat badan, Rizzo merekomendasikan untuk mulai perlahan dan berhati-hati untuk menghindari cedera.
Pastikan form lari yang benar dan kamu tidak perlu langsung berlari terlalu cepat.
"Pastikan kakimu mendarat dengan kaki yang rata, lengan berada di samping dan tidak menyilang di depan tubuh karena form yang salah bisa memicu cedera," ucap Rizzo
Jika berencana lari dalam jumlah banyak, pastikan kamu menggunakan sepatu khusus lari.
Sebab, alas kaki yang tidak tepat bisa memicu shin splint atau nyeri yang dirasakan pada tulang tibia atau tulang kering.
"Lari terlalu cepat atau terlalu diforsir juga bisa memicu cedera," ungkap dia.
Selain itu, cobalah untuk menggabungkan lari dengan olahraga lain seperti latihan kekuatan. (*) Dinda Stylo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tips Lari Agar Efektif Turunkan Berat Badan, Mau Coba?" Penulis: Nabilla Tashandra