Ia berharap, 21 warga yang menolak itu mau menjalani rapid test dalam waktu dekat.
Catatan redaksi soal rapid test
Rapid test merupakan teknik pengetesan keberadaan antibodi terhadap serangan kuman di dalam tubuh.
Hasil rapid test tak boleh dan tak bisa digunakan secara mandiri untuk mengonfirmasi keberadaan atau ketiadaan infeksi virus corona SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di dalam tubuh.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Menstrual Cup Lebih Friendly Daripada Pembalut Untuk Wanita!
Untuk mengonfirmasi keberadaan virus corona secara akurat dalam tubuh, seseorang harus dilakukan swab test dengan meteode polymerase chain reaction (PCR).
Hasil rapid test adalah reaktif (ada reaksi terhadap keberadaan antibodi) atau non-reaktif (tidak ada reaksi terhadap keberadaan antibodi).
Jika Anda sempat membaca hasil rapid test adalah positif atau negatif, harus dimaknai sebagai positif atau negatif terhadap keberadaan antibodi dalam tubuh, bukan positif atau negatif terhadap keberadaan virus corona penyebab Covid-19. (*) Cery/Stylo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "21 Warga yang Diduga Kontak dengan Pasien Positif Covid-19 Tolak Rapid Test, Ini Akibatnya" (https://regional.kompas.com/read/2020/06/12/05070001/21-warga-yang-diduga-kontak-dengan-pasien-positif-covid-19-tolak-rapid-test)
Penulis: Kontributor Kupang, Sigiranus Martuho Bere
Editor: Dheri Agriesta