Karena berita-berita utama yang sensasional, menurut Jones, banyak media yang akhirnya hanya fokus untuk mealporkan bencana dan jarang mengangkat berita positif.
“Sering mengonsumsi berita semacam itu, baik aktif atau pasif, bisa sangat toksik, dan apa yang kita baca itu berpengaruh pada mood,” katanya.
Bahkan menurutnya, berita yang kita dengar di latar belakang, juga tetap berpengaruh pada emosi.
Baca Juga: Beredar Hoaks Soal Obat Herbal Bunuh Virus Corona, Ini Cara Menyikapinya Menurut Ahli!
Menurut psikolog Annie Miller, paparan informasi negatif dalam jangka panjang akan memengaruhi otak, sebab ketika kita mengalami perasaan terancam otak akan mengaktifkan respon melawan atau meninggalkan, dan sistem dalam tubuh langsung bereaksi.
“Paparan berita negatif akan mengaktifkan sistem saraf, membuat tubuh melepaskan hormone stres. Lalu, kita akan mengalami respon stress lebih sering,” ujar Miller.
Gejala fisik yang paling sering adalah kelelahan, kecemasan, depresi, dan susah tidur.