Stylo.id - Pandemi wabah penyakit yang diakibatkan oleh virus corona Covid-19 kini tengah menghantui berbagai masyarakat di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Seperti yang dilansir Stylo.ID dari Nakita.ID, pada Selasa (7/4/2020) telah tercatat pasien positif Covid-19 berjumlah 2.491 orang dengan 209 pasien meninggal dunia dan 192 pasien dinyatakan sembuh.
Sejak awal bulan Maret 2020 usai Presiden RI mengumumkan dua warga Indonesia positif corona.
Kini, jumlah warga yang terjangkit Covid-19 kian melonjak.
Hal tersebut membuat para ahli maupun peneliti Indonesia mengkaji wabah corona yang melanda Tanah Air.
Salah satunya Prof Hadi Susanto.
Hadi Susanto yang tergabung dalam anggota Simcovid tersebut menjawab rasa penasaran publik mengenai kapan wabah corona ini akan berakhir di Indonesia.
"Sebelum menjawab pertanyaan, saya mau menyampaikan dulu bahwa saat ini banyak tiap kampus, para ahli mengeluarkan prediksi masing-masing.
"Saya ingin menyampaikan bahwa kita harus memakai informasi yang disampaikan itu pada tahap kualitatif, kita jangan menganggap itu kuantitatif," jelas Prof. Hadi Susanto dikutip dari kanal YouTube 'TvOneNews' (6/4/2020).
Hadi Susanto juga menjelaskan alasan di baliknya.
"Karena, bahkan informasi yang paling sederhana, misalkan satu orang terinfeksi sampai dia sembuh, itu dia menginfeksi berapa orang kita pasti belum tahu.
"Kemudian berapa lama orang itu sakit sampai sembuh, atau dia sakit sampai meninggal. Informasi-informasi dasar ini kita masih belum ada, sehingga para pemodel, para peneliti menggunakan data kira-kira," jelas anggota Simcovid tersebut.
Dikatakan kalau sekarang kebanyakan peneliti mengggunakan parameter data dari China atau negara yang sudah terdampak lebih dulu.
Baca Juga: Berjemur di Atas Genting, Marion Jola Justru Tampil Seksi Kayak Nggak Pakai Celana!
Dengan begitu, wajah jika banyak peneliti yang menghasilkan prediksi akhir wabah corona yang berbeda.
Kemudian, dari hasil pengamatan yang dilakukan, Hadi Susanto pun menjawab kapan wabah virus corona ini bakal reda.
"Dari beberapa penelitian kolega-kolega di Indonesia yang saya baca, saya mungkin lebih enak mengatakan kalau paling cepat, itu kalau kondisi yang ideal, paling cepat itu akhir bulan April atau pertengahan bulan Mei.
"Itu paling cepat," jelas Hadi Susanto.
Lebih lanjut, anggota Simcovid itu menjelaskan pentingnya physical distancing.
Dikatakan kalau langkah tersebut kini jadi kunci efektif menekan rantai penyebaran virus corona.
"Physical distancing itu kalau berhasil itu juga akan menekan jumlah korban," jelas Hadi Susanto. (*) Justina Stylo
Artikel ini telah tayang di Nakita.ID dengan judul Kembali Dapat Angin Segar, Profesor Asal Indonesia Ini Tegaskan Wabah Corona Paling Cepat Berakhir di Akhir April, Asalkan...