Stylo.ID - Baru-baru ini isu mengenai lotion pemutih abal-abal kembali viral di media sosial. Kamu ngikutin gak nih, Stylovers?
Kasus ini berawal mula dari keluhan seorang pasien yang kulitnya rusak akibat lotion pemutih abal-abal yang disampaikan oleh dr. Listya Paramita, Sp. KK lewat Instagram.
Diinformasikan bahwa kondisi kulit pasien yang jaringannya rusak tersebut merupakan dampak dari penggunaan lotion pemutih abal-abal.
Lotion pemutih abal-abal yang menyebabkan kerusakan pada kulit tersebut ternyata mengandung steroid yang disalahgunakan.
Peringatan: Foto di bawah ini mungkin dapat menimbulkan rasa tidak nyaman.
Rusaknya kulit akibat penggunaan lotion pemutih abal-abal ini diketahui merupakan kerusakan yang permanen dan tak bisa diobati. Ngeri!
Masalah lotion pemutih abal-abal seperti menjadi kasus yang tak usai-usai di negara ini.
Baca Juga: Warna Kulitnya Gelap Eksotis, Asmara Abigail Tak Pernah Coba Pemutih Kulit Karena Alasan Ini?
Meski banyak kasus telah terjadi dan banyak ahli telah memperingatkan, masih saja ada yang terayu dengan iming-iming kulit putih yang ditawarkan oleh lotion abal-abal ini.
Namun ternyata Indonesia bukanlah satu-satunya negara yang menghadapi kasus lotion pemutih abal-abal yang berbahaya bagi masyarakat ini.
Sejumlah kasus serupa dengan akibat yang tak kalah menyeramkan pernah terjadi di beberapa negara lain juga loh!
India merupakan salah satu negara yang juga mengalami masalah peredaran dan dampak buruk dari adanya produk lotion pemutih abal-abal.
Baca Juga: Jangan Asal Pilih! Ini Ciri-ciri Krim Pemutih Wajah yang Palsu dan Tidak Aman Menurut BPOM
Di tahun 2017 seorang perempuan bernama Poornima melakukan sebuah perawatan kulit di salon kecantikan dua minggu menjelang pernikahannya.
Sebagai seorang calon pengantin, Poornima berharap dirinya bisa tampil cantik dengan kulit glowing di hari istimewanya itu.
Alih-alih kulit glowing, kulit Poornima justru mengalami breakout parah yang menimbulkan banyak jerawat pada wajahnya.
Baca Juga: 4 Pilihan Produk Serum Pemutih Wajah Agar Penampilan Makin Glowing
Setelah akhirnya berkonsultasi dengan dokter kulit, diketahui bawah breakout yang dialami oleh Poornima secara mendadak ini merupakan akibat dari pemakaian krim dengan kandungan steroid dari klinik kecantikan tempat dirinya melakukan perawatan.
Kasus lain masih dari India, seorang ibu rumah tangga berusia 35 tahun menggunakan sebuah krim pemutih setiap hari sebagai pelembap wajah.
Setelah pemakaian lebih dari satu tahun, kulit wajahnya mengalami kemerahan, rasa gatal, dan terbakar.
Lagi-lagi, dokter kulit membuktikan adanya kandungan steroid pada krim pemutih yang ia gunakan.
Setelah menghentikan penggunaan krim pemutih tersebut rasa gatal memang hilang, tetapi ada bekas luka dan hyperpigmentation yang tak pernah bisa hilang (indiatimes.com). Ngeri kan?
Baca Juga: Wajib Waspada! Ini Ciri-ciri Krim Pemutih Wajah yang Palsu dan Tidak Aman Menurut BPOM
10 tahun yang lalu, kasus pemakaian lotion pemutih abal-abal juga pernah muncul di Amerika Serikat.
Seorang perempuan bernama Allison Ross menggunakan krim pemutih kulit karena ingin kulitnya bagian wajah, leher, dan tangan menjadi lebih putih.
Perempuan berusia 45 tahun yang tinggal di Brooklyn ini mengungkapkan bahwa dengan memiliki kulit putih, dirinya berharap akan lebih diterima oleh masyarakat.
Baca Juga: Video Investigasi Krim Pemutih Wajah yang Berbahaya Namun Laris Dijual di Online Shop
Namun setelah beberapa bulan pemakaian, kulitnya tak hanya memutih tetapi juga menipis hingga sangat mudah terluka.
Urat-urat di balik kulitnya terlihat dan dirinya juga mengalami masalah jerawat yang parah.
Setelah berkonsultasi dengan dokter kulit, barulah dirinya tahu bahwa itu merupakan akibat dari kandungan steroid kadar berat pada lotion pemutih yang ia gunakan.
Dr. Erin Gilbert, dokter kulit dari State University of New York Downstate Medical Center di Brooklyn menyampaikan bahwa di tahun 2010 ia menemukan setidaknya satu kasus efek samping pemakaian lotion pemutih kulit abal-abal setiap pekan (nytimes.com).
Di banyak negara, keinginan seseorang untuk memiliki kulit putih memiliki hubungan erat dengan kolonialisme yang menganggap kulit putih merupakan simbol kekuasaan dan status sosial yang lebih tinggi.
Baca Juga: Amankah Krim Pemutih Wajah Online Shop yang Dijual Tanpa Izin BPOM? Simak Investigasinya
Di India, masih ada anggapan sosial bahwa orang dengan kulit lebih putih dianggap memiliki kasta yang lebih tinggi dalam masyarakat.
Oleh sebab itu di tahun 2014 India resmi melarang konsep iklan yang memandang rendah orang berkulit gelap.
Di benua Afrika, negara Pantai Gading resmi melarang peredaran krim pemutih kulit di negaranya pada tahun 2015 dan diikuti oleh Ghana di tahun berikutnya.
Baca Juga: Kasus Krim Pemutih Wajah Palsu yang Dijual Bebas Tanpa Izin BPOM, 2019 Masih Ada?
Sayang sekali, hingga kini di Indonesia kasus lotion pemutih abal-abal masih menjadi kasus yang banyak ditemui ya, Stylovers.
Nah, itu dia Stylovers deretan kasus kulit rusak permanen akibat lotion pemutih abal-abal di negara lain. Bikin ngeri gak sih? (*)