Stylo.ID - Foto yang menampakkan kulit seorang wanita seperti dicakar menyerupai stretch mark, yang diduga akibat pemakaian losion pemutih wajah palsu yang diunggah dalam sebuah postingan di instagram @makassar_iinfo, kembali membuat heboh netizen, termasuk Stylovers.
Risiko pemakaian kosmetik pemutih wajah palsu atau losion pemutih wajah palsu yang mengandung zat kimia berbahaya memang sejak 10 tahun belakangan menjadi isu hangat yang mengerikan bagi para wanita.
Dampak pemakaian losion pemutih wajah palsu tidak hanya muncul cakaran menyerupai stretch mark saja, tapi bisa juga kulit menjadi memerah, terbakar kemudian mengelupas, muncul jerawat, hingga timbulnya flek hitam.
Baca Juga : Waspada, Bahaya Rutin Pakai Krim Pemutih Wajah Sembarangan bagi Kulit
Seperti yang dijelaskan oleh dr. Mita, Sp.KK lewat akun instagram @drmita.spkk mengenai bahaya krim pemutih kulit atau losion pemutih yang mengandung steroid.
Ternyata, steroid memang tidak dianjurkan untuk dipergunakan secara sembarangan, apalagi untuk pemutih kulit.
Steroid biasa digunakan untuk mengobati penyakit kulit, bukan untuk perawatan kulit.
Baca Juga : Hati-hati, Kulit 3 Wanita ini Jadi Seperti Terbakar Karena Krim Pemutih Wajah
Beberapa wanita banyak yang tergiur menggunakannya karena menginginkan kulit yang putih dalam waktu yang singkat, dengan menggunakan produk pemutih kulit yang harganya murah.
Seperti yang dijelaskan dr Mita, Sp.KK, kerusakan kulit yang diakibatkan oleh produk losion atau krim pemutih kulit ini bersifat irreversible, atau tidak dapat kembali ke kondisi seperti semula. Meskipun pemakaian produk tersebut sudah dihentikan.
Tapi jika ingin memperbaiki, harus melakukan tindakan medis seperti laser, IPL, microneedling, PRP dan sebagainya.
Baca Juga : Rekomendasi Serum Pemutih Wajah dari Korea yang Ramah di Kantong
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR