Stylo.ID - Biyan Wanaatmadja adalah seorang perancang busana terkenal yang telah berkiprah selama 36 tahun di industri mode Indonesia.
Selama 36 tahun, pastilah ia banyak mengalami pasang surut dalam berkarya. Pengalaman dan jam terbangnya sebagai seorang desainer sudah tak diragukan lagi.
Memasuki tahun ke 36 ini, Biyan tak berhenti berinovasi. Pada hari Selasa (6/11/2018), dibawah merk Studio 133 yang merupakan lini keduanya, ia melahirkan koleksi ready to wear terbaru.
Baca Juga : Rayakan 36 Tahun, Studio 133 BIYAN Rilis Koleksi Ready To Wear Playful
Koleksi ini merupakan rekam jejak Biyan Wanaatmadja dan Studio 133 di industri mode Indonesia. Seperti apa kisah Biyan sebenarnya?
#Biyan Wanaatmadja dan Studio 133, Rekam Jejak 36 Tahun Berkarya Untuk Mode Indonesia - Waktu yang Tepat Untuk Pulang
Studio 133 bermula dari Biyan muda yang sedang merantau ke London untuk menimba ilmu fashion.
"Waktu sekolah ke London, saya diajarkan kalau punya koleksi harus selalu dikenbangkan dan membuat produk yang dapat dinikmati banyak orang,karena fashion sendiri merupakan suatu industri yang melibatkan banyak orang dan segala aktivitasnya," ceritanya.
Kemudian sepulang dari London 36 tahun lalu, Biyan sempat bertanya-tanya karya seperti apa yang harus ia buat.
Baca Juga : Mengintip Koleksi Terbaru Sapto Djojokartiko dalam Acara BRI Enchante Soiree di Galeries Lafayette
"Seperti biasa malah asik mengembagkan karya, terus tiba-tiba sudah 36 tahun saja, kalau lebih lama tinggal di Eropa kayaknya saya nggak akan pulang lagi," ujarnya penuh tawa.
Biyan bersyukur pulang tepat waktu, disaat yang tepat untuk Biyan berkarya di Indonesia.
#Biyan Wanaatmadja dan Studio 133, Rekam Jejak 36 Tahun Berkarya Untuk Mode Indonesia - Asal Mula Studio 133
Setelah pulang ke Indonesia, Biyan mencoba jahit sendiri pakaiannya.
"Saya coba jahit sendiri karena nggak punya siapa-siapa," celetuknya saat diwawancarai Chia Stylo.ID.
Setelah ia menyelesaikan pendidikannya di London, ia mendirikan merk fashionnya sendiri.
Baca Juga : Urban Sneaker Society Kembali Digelar di Jakarta, Ada Produk Streetwear Mulai dari 1000 Rupiah!
Biyan adalah seorang yang sederhana, ia menuangkan idenya dari yang sederhana namun ikonik.
Terlihat dari caranya menamai lini ready to wear keduanya ini, Studio 133 berasal dari nomor rumah Biyan di Surabaya.
#Biyan Wanaatmadja dan Studio 133, Rekam Jejak 36 Tahun Berkarya Untuk Mode Indonesia - Evolusi Tradisional yang Modern
Sama seperti kebanyakan desainer, Biyan juga sempat mengalami masa-masa pencarian jati diri.
"Saya sempat bertanya-tanya, mau bikin apa. Hingga saya sampai di kesimpulan sesuatu yang terinspirasi dari budaya kita dan disulap jadi ready to wear," ujarnya.
Lihat saja bagaimana Biyan menyulap busana tradisional menjadi sesuatu yang modern.
Salah satunya adalah kebaya yang dibuat dengan detail yang lebih cantik, disulap Biyan menjadi pakaian yang bisa dipakai acara formal, santai dan cocok untuk anak muda.
Baca Juga : Cara Berpakaian Simple Tapi Menarik, Coba 3 Trik Padu Padan Ini!
"Kalau di luar negeri kita diajak untuk cari jati diri, cari apa yang jadi bagian dari hidup kita. Kesadaran itu bisa datang tiba-tiba, ide datang seiring dengan zaman jadi saya mengikuti saja," ungkap Biyan.
Setelah 36 tahun, koleksinya berevolusi jadi sesuatu yang ringan dan versatile dari bentuk tradisional.
"Saya nggak mau mendikte pemakai Studio 133 tapi saya menghadirkan pilihan untuk para konsumen menerjemahkan gaya mereka sendiri dengan koleksi busana saya," tutur Biyan.
Baca Juga : 5 Bahan Pakaian yang Tidak Mudah Kusut, Aman Banget Untuk Liburan!
Koleksi terbaru Studio 133 Biyan ini hadir dalam tajuk Juxtaposition. Ia menghadirkan koleksi yang penuh detail dari pencampuran gaya, motif, dan teknik namun tetap dikemas dalam busana yang mudah dipakai untuk sehari-hari. (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
SPOTLIGHT 2024, Dekranasda Buton Selatan X Tia Hidayat Hadirkan Busana dengan Inspirasi Budaya Lokal
KOMENTAR