Kira-kira kamu termasuk yang gampang tergiur coba produk baru? Nah, dokter Martin menjelaskan langkah tepat sebelum kamu memastikan untuk mencoba skin care baru.
(BACA JUGA: 4 Tips Mengaplikasikan Concealer dengan Tepat Agar Tahan Seharian Penuh)
“Pertama, kita perlu mengenal produknya. Mencoba produk baru tidak akan ada masalah jika sudah melakukan survey dahulu. Efek samping mungkin bisa timbul tetapi sifatnya tidak permanen,” ungkap dokter Martin.
Soal resiko, dokter Martin menjelaskan, justru dengan mencoba produk tertentu akan memberikan pengalaman bagi pemakai sehingga semakin memahami jenis kulitnya dan tahu perawatan yang tepat untuk kulitnya.
(BACA JUGA: Ivan Gunawan Luncurkan Seri Kedua Scarf Rancangan Gadis Difabel Windi Setyoningsih)
dr. Adhimukti T. Sampurna, SpKK, FINSDV selaku Chief Medical and Ancillary Service Officer Bamed, juga menambahkan hal yang perlu diperhatikan ketika mencoba skincare baru.
“Tes dengan mengoles produk di kulit belakang telinga, punggung tangan, dan di bawah ketiak untuk mengetes alergi atau tidak. Boleh juga konsultasikan ke dokter spesialis untuk produk yang mau dicoba,” ujar dr. Adhi.
Menurutnya, penting untuk memberikan informasi seputar skincare baru yang akan kita coba ke dokter spesialis ketika kita sedang dalam tahap perawatan dokter.
Pengalaman pasien dokter Adhi yang mencoba masker baru untuk kulit wajahnya, ternyata bahannya kontradiksi dengan produk perawatan yang sedang dilakukan dan muncul jerawat di seluruh wajah.
(BACA JUGA: Brand Fashion Internasional Loewe Rilis Sneakers dengan Model yang Unik)
Nah, untuk mencegahnya, dokter Adhi mengingatkan untuk selalu foto kandungan produk baru yang akan kita pakai dan konsultasikan ke dokter spesialis untuk mengetahui aman atau tidaknya bagi kulit wajah kita.(*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Tika Gilang, Geluti Dunia Marketing dan Branding Hingga Jadi Kandidat PhD Lancaster University
KOMENTAR