Stylo Indonesia - Di era digital saat ini, "fast beauty" menjadi tren besar dalam industri kecantikan.
Fenomena fast beauty merujuk pada maraknya rilis produk kecantikan dan skincare baru yang terus-menerus, sering kali dengan harga terjangkau dan menjanjikan hasil instan.
Seiring dengan promosi besar-besaran di media sosial, iklan yang menggoda, dan ulasan influencer, banyak orang akhirnya tergoda untuk terus membeli produk skincare yang sedang tren.
Namun, ada risiko tersembunyi di balik dorongan untuk selalu membeli produk baru ini.
Berikut adalah beberapa dampak fast beauty yang perlu diwaspadai!
Baca Juga: Manfaat Skincare Minimalis, Perawatan Kulit Efektif Tanpa Ribet
1. Membebani Kulit dengan Terlalu Banyak Produk
Ketika banyak produk skincare dirilis dan menjadi tren, orang cenderung ingin mencoba semuanya. Dari serum, pelembap, hingga masker wajah yang berbeda, banyak yang berpikir bahwa lebih banyak produk akan memberikan hasil yang lebih baik.
Namun, faktanya, kulit bisa “kewalahan” saat terlalu banyak produk yang diterapkan. Ini bisa menyebabkan iritasi, kemerahan, dan bahkan jerawat, terutama ketika bahan-bahan yang digunakan saling bertentangan atau terlalu kuat jika digunakan bersama.
2. Meningkatkan Risiko Bahan Berbahaya bagi Kulit
Banyak produk fast beauty diproduksi dalam waktu singkat untuk mengikuti tren dan permintaan konsumen yang tinggi. Dalam proses cepat ini, kualitas bahan bisa saja dikompromikan.
Beberapa produk mungkin mengandung bahan kimia yang kurang aman atau terlalu keras bagi kulit. Jika digunakan dalam jangka panjang, bahan-bahan ini dapat merusak lapisan pelindung kulit, menyebabkan iritasi kronis, dan bahkan mempercepat penuaan kulit.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Cara Menghilangkan Lemak Secara Instan dengan Ekle’s Coolsculpting New Generation, Tertarik Mencoba?
KOMENTAR