Kulit membutuhkan waktu untuk merespon suatu produk, biasanya sekitar 2-4 minggu untuk melihat hasil yang signifikan. Dengan seringnya pergantian produk, manfaat jangka panjang pun sulit tercapai, dan kulit mungkin mengalami "kejut" dengan produk-produk baru.
6. Dampak Lingkungan Akibat Banyaknya Kemasan Kosmetik
Siklus fast beauty menghasilkan sampah kosmetik yang lebih banyak dan lebih cepat. Setiap kali produk skincare baru dibeli, kemasannya menjadi limbah baru yang harus diolah.
Banyak kemasan produk skincare yang sulit didaur ulang karena kombinasi bahan plastik, kaca, dan logam dalam kemasannya. Dengan konsumsi produk yang meningkat, dampak lingkungan dari fast beauty menjadi masalah yang perlu dipikirkan.
Baca Juga: Hati-hati Kulit Jadi Perih, Simak 4 Tips Aman Menggunakan Skincare Kojic Acid!
7. Menyebabkan Obsesi Berlebihan pada "Kulit Sempurna"
Fast beauty sering mempromosikan konsep kulit “sempurna” yang bisa dicapai dalam waktu singkat, padahal kenyataannya perawatan kulit yang sehat membutuhkan waktu dan konsistensi.
Obsesi terhadap tren dan produk terbaru membuat banyak orang terobsesi ingin mencapai kulit ideal tanpa cacat, yang justru bisa meningkatkan kecemasan dan ketidakpuasan terhadap penampilan.
Obsesi berlebihan ini bahkan bisa berdampak pada kesehatan mental, menciptakan perasaan bahwa perawatan kulit tidak pernah cukup sempurna.
Baca Juga: Macam-macam Treatment Anti Aging di Klinik Kecantikan, Kulit Awet Muda!
Tips Menghindari Dampak Negatif Fast Beauty
Untuk tetap mendapatkan manfaat dari skincare tanpa terjebak dalam siklus fast beauty, kalian bisa mencoba beberapa tips berikut:
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Adakan Pesta Ulang Tahun di Rumah, Titi Kamal Kenakan Dress Pink bak Barbie Rancangan Desainer
KOMENTAR