Stylo Indonesia - Nama P Diddy yang merupakan seorang Rapper dan produser musik kenamaan Amerika Serikat tengah ramai diperbincangkan.
P Diddy ditangkap oleh FBI di New York dengan tuduhan serius, termasuk perdagangan seks, pelecehan, dan pemerasan pada 16 September 2024,
Di antara berbagai tuduhan yang dialamatkan kepadanya, White Party, salah satu pesta paling ikonik yang pernah diselenggarakan oleh P Diddy, menjadi bagian yang ikut terungkap di persidangan.
Apa Itu White Party?
White Party pertama kali diadakan oleh Diddy pada 7 September 1998 di rumah mewahnya di East Hampton, New York.
Acara ini dikenal sebagai pesta eksklusif yang menghadirkan para selebriti papan atas Hollywood.
Diddy menetapkan dress code serba putih untuk semua tamu, sehingga tema dekorasi dan suasana pesta juga berwarna putih.
Pesta ini langsung menjadi sensasi di kalangan sosialita, musisi, dan bintang film, dan berlangsung secara rutin selama bertahun-tahun, dengan jumlah tamu yang terus bertambah hingga mencapai 1.000 orang pada 2018, menurut laporan The Hollywood Reporter.
Dalam salah satu White Party yang terkenal pada Juli 2000, Diddy terlihat bersama pacarnya kala itu, Jennifer Lopez, berfoto bersama sejumlah selebriti lain, termasuk Kimora Lee Simmons, Russell Simmons, Sarah Jessica Parker, dan Matthew Broderick.
White Party menjadi salah satu simbol kemewahan di Hollywood, dihadiri oleh selebriti seperti Paris Hilton, Leonardo DiCaprio, Ashton Kutcher, dan keluarga Kardashian.
Selebriti di Balik White Party
White Party tidak hanya menjadi ajang pesta glamor, tetapi juga tempat berkumpulnya banyak tokoh terkenal.
Beberapa figur publik yang kerap terlihat di White Party antara lain Leonardo DiCaprio, Jay Z, Mariah Carey ,Beyonce, Paris Hilton, Megan Fox, Tommy Lee, Kim Kardashian, Justin Bieber.
Namun, pesta ini juga diwarnai kontroversi. Dalam episode "Keeping Up With The Kardashians" tahun 2014, Khloé Kardashian menyebutkan bahwa dia dan Justin Bieber pernah hadir di salah satu pesta Diddy di mana "separuh orang di sana tanpa busana."
Kontroversi White Party dan Freak Offs
Selain White Party, yang menjadi perbincangan dalam sidang adalah Freak Offs Party.
Menurut dakwaan federal terhadap Diddy, Freak Offs merupakan pesta seks liar yang diduga melibatkan pemakaian narkoba dan pelecehan seksual.
Pesta ini kerap dimulai setelah acara White Party, ketika para selebriti sudah meninggalkan lokasi, dan dilanjutkan dengan perayaan privat yang melibatkan sahabat-sahabat karib Diddy.
Dalam sebuah wawancara dengan The New York Post, seorang pengedar narkoba anonim menggambarkan suasana di Freak Offs sebagai tempat di mana selebriti saling berhubungan intim satu sama lain.
Ia mengklaim bahwa Diddy sering kali muncul hanya mengenakan jubah dan mengajak tamunya ke kamar belakang untuk melakukan transaksi narkoba.
“Ada kamar-kamar belakang yang seperti tempat suci. Saya tidak akan menyebut nama-nama artisnya, tapi setelah melihat itu, saya kehilangan rasa hormat terhadap beberapa rapper,” ungkapnya.
Meskipun nama-nama selebriti yang hadir dalam Freak Offs tidak terungkap secara rinci, skandal ini telah mengungkap sisi gelap dari pesta-pesta mewah yang selama ini dianggap sebagai lambang kemewahan Hollywood.
P Diddy Menunggu Persidangan
Meski Diddy mengaku tidak bersalah atas semua tuduhan, termasuk yang terkait dengan pesta White Party dan Freak Offs, kejaksaan Amerika Serikat menolak permintaannya untuk bebas dengan jaminan.
Kini, ia mendekam di penjara sembari menunggu proses persidangan.
Kasus ini terus menjadi sorotan publik, mengungkap lebih banyak cerita kelam di balik kehidupan para selebriti papan atas. (*)
Clara Ristiani
KOMENTAR