Hasil ini biasanya bertahan antara 12-18 bulan atau lebih, tergantung pada jenis benang yang digunakan dan respon kulit pasien.
Keunggulan:
Tanam benang memberikan efek pengencangan yang lebih struktural dibandingkan Botox, sehingga cocok untuk masalah kulit kendur.
Prosedur non-bedah dengan hasil yang lebih tahan lama dibandingkan Botox.
Keterbatasan:
Prosedur ini sedikit lebih invasif daripada Botox dan mungkin memerlukan waktu pemulihan yang lebih lama.
Risiko efek samping seperti bengkak, memar, atau infeksi mungkin sedikit lebih tinggi.
Mana yang Lebih Ampuh?
Untuk Kerutan Dinamis: Botox lebih ampuh karena dirancang khusus untuk mengatasi kerutan yang disebabkan oleh pergerakan otot wajah.
Untuk Kulit Kendur: Tanam benang lebih efektif karena selain mengatasi kerutan, juga memberikan efek pengencangan pada struktur wajah yang kendur.
Kesimpulan:
Pilihan antara Botox atau tanam benang tergantung pada masalah kulit yang ingin kamu atasi dan hasil yang diinginkan.
Jika tujuannya adalah menghilangkan kerutan dinamis seperti garis dahi atau garis di sekitar mata, Botox mungkin menjadi pilihan terbaik.
Namun, jika kamu mencari pengencangan wajah yang lebih signifikan dan ingin mengangkat kulit yang kendur, tanam benang mungkin lebih sesuai.
Untuk mendapatkan hasil terbaik, sering kali disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit atau ahli bedah estetika yang dapat mengevaluasi kondisi kulit kamu dan merekomendasikan perawatan yang paling sesuai.
(*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR