Kondisi Medis:
Kondisi medis seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), gangguan tiroid (hipotiroidisme atau hipertiroidisme), dan diabetes bisa memengaruhi siklus menstruasi.
Perubahan Gaya Hidup:
Perubahan besar dalam rutinitas sehari-hari, seperti berpindah tempat tinggal atau perubahan jadwal kerja yang signifikan, bisa memengaruhi siklus menstruasi.
Penggunaan Kontrasepsi:
Penggunaan pil KB atau alat kontrasepsi hormonal lainnya dapat memengaruhi pola menstruasi.
Beberapa wanita mungkin mengalami menstruasi yang tidak teratur atau bahkan tidak menstruasi sama sekali saat menggunakan kontrasepsi hormonal.
Masa Perimenopause:
Wanita yang mendekati masa menopause (biasanya sekitar usia 40-50 tahun) mungkin mengalami siklus menstruasi yang tidak teratur.
Gangguan Makan:
Gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang mempengaruhi menstruasi.
Penyakit Kronis:
Penyakit kronis seperti penyakit celiac atau penyakit autoimun lainnya dapat mempengaruhi menstruasi.
Pengobatan dan Obat-obatan:
Beberapa obat-obatan, seperti antidepresan, antipsikotik, dan obat kemoterapi, dapat memengaruhi siklus menstruasi.
Jika menstruasi terlambat lebih dari beberapa minggu atau disertai gejala lain yang tidak biasa, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.
(*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR