Diet yang rendah protein dan serat dapat menyebabkan rasa lapar yang lebih cepat.
Baca Juga: 5 Minuman Bikin Kenyang Lebih Lama saat Diet, Cobain Yuk!
Pengaruh psikologis
Stres, kecemasan, atau kebosanan dapat menyebabkan makan emosional di mana seseorang makan bukan karena lapar fisik tetapi untuk kenyamanan.
Seringkali makan juga merupakan kegiatan sosial yang bisa memicu rasa lapar palsu hanya karena berada di lingkungan yang penuh dengan makanan.
Cara makan sehari-hari
Melewatkan makan atau makan dalam porsi kecil pada satu waktu dan besar pada waktu lain bisa mengganggu kadar gula darah dan menyebabkan rasa lapar yang sering.
Makan terlalu cepat dapat menyebabkan tubuh tidak memiliki cukup waktu untuk merasakan kenyang, sehingga kamu merasa lapar lebih cepat setelah makan.
Gaya hidup sehari-hari
Kurang tidur dapat mempengaruhi hormon yang mengatur rasa lapar, yaitu ghrelin meningkatkan rasa lapar dan leptin yang menurunkan rasa lapar, sehingga menyebabkan peningkatan nafsu makan.
Berikutnya pengaruh olahraga atau aktivitas fisik yang intens dapat meningkatkan kebutuhan energi tubuh, sehingga meningkatkan rasa lapar.
Perubahan fisik dari dalam
Kondisi diabetes, terutama jika tidak terkontrol dengan baik, dapat menyebabkan rasa lapar yang berlebihan karena tubuh tidak dapat menggunakan glukosa dengan efisien.
Tak ketinggalan, faktor kelenjar tiroid yang terlalu aktif dapat meningkatkan metabolisme dan menyebabkan rasa lapar yang terus-menerus.
Baca Juga: Lapar saat Tidak Enak Badan, Ini Makanan yang Baik Dikonsumsi
Perubahan hormonal sebelum menstruasi dapat meningkatkan nafsu makan dan rasa lapar. (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR