Stylo Indonesia - Setiap wanita tentu mengalami masa ovulasi atau yang lebih dikenal dengan masa subur.
Masa subur tersebut ternyata mempengaruhi gairah seks wanita.
Pada masa ovulasi, biasanya wanita memiliki nafsu seks yang meningkat dibandingkan hari-hari sebelumnya.
Lantas, kenapa sih, girah seks wanita meningkat saat masa subur?
Peningkatan gairah seksual pada wanita selama masa subur terkait dengan sejumlah perubahan hormonal yang terjadi dalam siklus menstruasi.
Beberapa faktor yang dapat menjelaskan fenomena ini termasuk:
Ovulasi dan Hormon Reproduksi:
Pada masa subur, yaitu sekitar pertengahan siklus menstruasi, terjadi ovulasi di mana sel telur dilepaskan dari ovarium. Hormon estrogen mencapai puncaknya dan kemudian diikuti oleh peningkatan hormon luteinizing (LH).
Peningkatan hormon-hormon ini dapat mempengaruhi gairah seksual pada wanita.
Peningkatan Aliran Darah ke Organ Genital:
Peningkatan kadar hormon estrogen dapat meningkatkan aliran darah ke area genital, termasuk klitoris, yang dapat meningkatkan sensitivitas dan respons seksual.
Peningkatan Produksi Cairan Serviks:
Selama masa subur, produksi lendir serviks meningkat untuk memberikan saluran yang lebih mudah bagi sperma untuk bergerak menuju sel telur.
Peningkatan kelembaban ini juga dapat meningkatkan kenyamanan selama hubungan seksual.
Daya Tarik Pada Pasangan:
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa wanita mungkin menjadi lebih sadar terhadap daya tarik pasangan selama masa subur, mungkin karena perubahan hormon yang mempengaruhi persepsi aromatik tubuh dan preferensi pasangan.
Insting Reproduktif:
Secara evolusioner, peningkatan gairah seksual pada masa subur dapat dianggap sebagai respons alamiah untuk meningkatkan peluang konsepsi dan prokreasi.
Pengaruh Psikologis:
Faktor-faktor psikologis, seperti keinginan untuk memiliki anak atau perasaan lebih percaya diri selama masa subur, juga dapat berkontribusi pada peningkatan gairah seksual.
Penting untuk dicatat bahwa tidak semua wanita mengalami peningkatan gairah seksual yang konsisten selama masa subur, dan pengalaman ini dapat bervariasi antar individu.
Faktor-faktor lain, seperti stres, kesehatan umum, dan faktor-faktor psikologis lainnya, juga dapat memengaruhi tingkat gairah seksual pada setiap wanita.
Jika ada kekhawatiran atau perubahan signifikan dalam pola gairah seksual, sebaiknya berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk mendapatkan penilaian lebih lanjut.
(*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR