Pantas Makin Diterkam Suami, Ternyata Ini Alasan Bercinta Setelah Bertengkar Hebat Malah Makin Nikmat

Stylo Indonesia - Pernahkah Stylovers, mengalami bertengkar hebat dengan suami?

Usai bertengkar sebagian pasangan justru akan semakin romantis dan malah menghabiskan sisa emosi dengan bercinta.

Tak bisa dipungkiri, sebagian pasangan juga merasakan kenikmatan yang berbeda ketika bercinta usai bertengkar.

Wah, kenapa ya, alasannya Stylovers?

Seperti yang Stylo Indonesia telusuri dari berbagai sumber, ternyata ini alasan bercinta setelah bertengkar hebat malah makin nikmat:

1. Pelepasan Emosi

Bertengkar dapat menjadi cara bagi pasangan untuk melepaskan emosi yang tertahan.

Setelah pertengkaran, mungkin ada perasaan lega dan rilis emosi yang membuat mereka lebih santai.

2. Keterlibatan Emosional

Proses konflik seringkali melibatkan ekspresi emosi yang mendalam.

Pasangan mungkin merasa lebih terhubung secara emosional setelah mengungkapkan perasaan mereka, baik itu rasa marah, kekecewaan, atau ketidaksetujuan.

3. Pemahaman Lebih Mendalam

Baca Juga: 5 Jenis Fetish yang Bisa Saja Dimiliki Pasanganmu, Intip Biar Makin Menggoda di Ranjang!

 Baca Juga: Kenapa Perempuan Malah Lebih Mudah Terangsang Saat Menstruasi?

Konflik dapat membuka pintu untuk lebih memahami satu sama lain.

Ketika pasangan berbicara secara jujur ​​tentang perasaan dan pandangan mereka, ini bisa meningkatkan tingkat pemahaman dan kedekatan di antara mereka.

4. Ketegangan Seksual

Bertengkar dapat meningkatkan ketegangan seksual antara pasangan.

Setelah konflik, saat perasaan marah atau stres telah dilepaskan, beberapa pasangan mungkin menemukan keintiman fisik menjadi lebih nikmat dan melegakan.

5. Pelepasan Hormon Stres

Selama pertengkaran atau konflik, tubuh melepaskan hormon stres seperti adrenalin.

Setelah konflik mereda, tubuh dapat mengalami perasaan euforia atau perasaan relaksasi, yang dapat meningkatkan pengalaman keintiman.

6. Kesadaran Akan Kerentanan

Pertengkaran dapat membuat pasangan menyadari kerentanan satu sama lain.

Pada saat-saat seperti itu, mungkin ada dorongan untuk mencari kenyamanan dan keamanan dalam hubungan, termasuk melalui keintiman fisik. (*)

PROMOTED CONTENT