Baca Juga: Santika Indonesia Hotel & Resorts Resmikan The Kayana Beach Lombok, Surga di Pesisir Pantai Lombok
Ia menyampaikan, banyak spesies mangrove di Indonesia yang belum teridentifikasi dan terdata, salah satunya jenis mangrove yang ia temukan di Merauke, Papua dan belum pernah ia lihat di mana pun sebelumnya.
Yaya mengatakan, berdasarkan data historis, banyak ekosistem mangrove di Indonesia yang rusak bahkan tergusur akibat aktivitas manusia seperti pembukaan lahan untuk permukiman, pertambangan, hingga perkebunan sawit.
Keberadaan vegetasi mangrove ini perlu dilindungi karena ekosistem mangrove memberikan jasa yang besar bagi kehidupan manusia.
Mulai dari mencegah abrasi, mencegah bencana alam seperti banjir rob, tempat satwa laut hidup dan berkembang biak, menyerap karbon di udara, hingga bisa dimanfaatkan untuk ekowisata dan dijadikan arang.
Berbagai wilayah pesisir di Indonesia tentu punya potensi sekaligus tantangannya tersendiri.
Hal inilah yang perlu dilihat dan dianalisis lewat program Sisir Pesisir untuk meningkatkan kelestarian alamnya serta menyejahterakan penduduk pesisirnya.
Untuk mencapai tujuan ini, Didi Kaspi Kasim menegaskan pentingnya kolaborasi.
Agung Ramos, Manager Divers Clean Action, mengatakan komunitasnya siap terlibat dalam program Sisir Pesisir ini.
Ia menyampaikan, siap mengajak alumni programnya untuk berkolaborasi dalam pengambilan data.
Dalam acara Sisir Pesisir ini, hadir pula perwakilan dari komunitas Sea Sodier, Beach Clean Up, Fisheries Diving Club, serta Stand Up Paddle Indonesia.
Mereka semua menyambut baik ide ini dan siap berkolaborasi dalam program Sisir Pesisir yang sedang digagas oleh National Geographic Indonesia. (*)
Baca Juga: Indonesia Fashion Week 2023, Terinspirasi Laut Eropa KHANAAN Hadirkan Koleksi Rumeli Feneri
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR