Stylo.ID - Saat ini dunia masih ketar-ketir dalam menghadapi pandemi virus corona yang mematikan.
Seluruh tenaga medis, pemerintah, ahli hingga peneliti tengah berusaha untuk mengatasi virus corona ini.
Tak hanya memakan korban jiwa, dampak yang terjadi dari virus corona ini pun sangat banyak, Stylovers.
Salah satunya adalah limbah masker yang banyak ditemukan di lautan.
Konservasionis telah memperingatkan bahwa pandemi virus corona dapat memicu lonjakan polusi laut.
Pasalnya, masker dan sarung tangan dalam jumlah besar ditemukan mengambang seperti ubur-ubur tersebar di dasar laut.
Dikutip dari The Guardian, 8 Juni 2020, organisasi nirlaba Perancis Operation Mer Propre yang kegiatannya termasuk mengumpulkan sampah di sepanjang Cote d'Azur, mulai membunyikan alarm peringatan pada akhir bulan lalu.
Penyelam telah menemukan limbah sampah berupa lusinan sarung tangan lateks, masker, dan botol hand sanitizer di bawah ombak Laut Mediterania.
Limbah tersebut mengambang bersama gelas-gelas sekali pakai dan kaleng alumunium. Joffrey Peltier dari organisasi itu mengatakan, jumlah masker dan sarung tangan yang ditemukan jauh dari luar biasa.
Namun, dia khawatir penemuan itu mengisyaratkan adanya jenis polusi baru yang diperkirakan akan ada di mana-mana setelah jutaan orang di seluruh dunia beralih ke plastik sekali pakai untuk mencegah penyebaran virus corona.
"Ini janji polusi yang akan datang jika tak ada yang dilakukan," kata Peltier.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR