Stylo Indonesia - Halo, Stylovers! Kali ini, Stylo akan membagikan kisah sosok inspiratif Srikandi untuk Negeri yang bisa menjadi inspirasi kita semua.
Cerita sosok inspiratif Srikandi untuk Negeri kali ini datang dari Redha Caraka Shinta, percaya diri wujudkan mimpi jadi nail artist dan content creator.
Ada banyak hal yang bisa menjadi inspirasi Stylovers dari perjalanan perempuan cantik yang akrab dipanggil Redha ini dalam menjalani profesinya menjadi nail artist dan content creator sekaligus.
Pastinya Stylovers makin penasaran dengan kisah lengkap sosok inspiratif Srikandi untuk Negeri, bagaimana Redha berhasil percaya diri wujudkan mimpi jadi nail artist dan content creator, bukan?
Yuk, langsung simak kisah Srikandi untuk Negeri, Redha Caraka Shinta percaya diri wujudkan mimpi jadi nail artist dan content creator yang telah dirangkum Stylo Indonesia.
Menemukan Rasa Percaya Diri Wujudkan Mimpi Jadi Nail Artist dan Content Creator
Setiap perempuan terlahir dengan kecantikan dan keunikannya masing-masing, termasuk Redha.
Sayangnya, standar kecantikan membuat banyak orang melupakan hal tersebut.
Alhasil, perempuan yang dinilai tidak sesuai standar kecantikan tak luput dari body shaming yang menjadi isu besar hingga saat ini.
Pernah mengalami body shaming soal bentuk tubuhnya sempat membuat Redha merasa tidak percaya diri.
Setelah mencoba bangkit dan menemukan kembali rasa percaya dirinya sebagai perempuan plus size, ia pun bisa melihat kelebihan dirinya dan fokus mengembangkan potensinya dengan baik.
“Setelah menerima diri sendiri seutuhnya, aku bisa fokus mengejar impianku menjadi nail artist sejak SMA,” ujar Redha .
Bak usaha tidak mengkhianati hasil terus mengembangkan passionnya, Redha pun berhasil mewujudkan mimpinya berkarier sebagai professional nail art instructor di tahun 2018.
“Senang banget rasanya bisa berkarier sesuai mimpi dan passion aku sampai sekarang. Meski banyak tantangan, hal itu justru bikin aku semangat untuk berkarya lebih baik lagi,” tuturnya.
Setelah berhasil berkarier sesuai mimpi dan passionnya, ia pun berusaha menekuni bidang lainnya.
Kecintaannya pada dunia fashion dan beauty, membuat Redha mencoba memberanikan diri berkarier sebagai fashion dan beauty content creator.
Berawal dari menulis di blog pribadinya saat masih kuliah di tahun 2014 dengan mengulas berbagai produk kecantikan dan membuat tutorial, ia pun merambah ke platform media sosial lainnya untuk berkarya.
Beberapa prestasi dari usahanya menjadi fashion dan beauty content creator pun Redha raih.
Meski sibuk dengan profesinya sebagai nail artist @phiteque.id, Redha dapat membagi waktunya dengan baik berkarya sebagai fashion dan beauty content creator sekaligus lewat akun Instagram pribadinya, @redhacs.
Alami Body Shaming Karena Memiliki Bentuk Tubuh Plus Size
Punya bentuk tubuh plus size menjadikannya salah satu penyintas body shaming.
“Memiliki bentuk tubuh plus size sejak kelas 5 SD, body shaming sudah jadi makanan sehari-hari sampai aku kebal. Namun, ada salah satu momen yang cukup memorable di tahun 2016 saat aku bekerja di sebuah perusahaan yang lokasinya ada di dalam perumahan. Suatu hari ada seorang laki-laki sering melakukan body shaming yang berulang selama beberapa bulan dan cukup membuat aku terganggu, terlebih aku bertemu dengan beliau setiap harinya,” ujar Redha penuh haru.
Kaget dan sedih dirasakan Redha harus menerima perilaku body shaming setiap harinya selama ia bekerja.
“Setelah kejadian itu, ada rasa insecure yang muncul. Daripada berdiam diri, aku memilih untuk menceritakannya kepada beberapa teman,” ujar Redha.
Usai menceritakan pengalaman body shaming yang dialaminya, Redha pun menyetujui anjuran dari teman-temannya untuk menegur sang pelaku body shaming dengan baik-baik.
“Akhirnya aku menanyakan kepada beliau alasan dirinya melakukan hal tersebut dan memintanya untuk tidak melakukannya lagi. Alasan yang saya terima adalah beliau hanya berniat menyapa dan menganggapnya bercanda seperti yang sering ia lakukan pada teman-temannya. Mendengar jawaban ini saya menyadari tidak semua orang bisa menghargai orang lain,” ujar Redha.
Ia pun merasa lega bisa membela dirinya sendiri melawan pelaku body shaming dengan cara yang bijaksana.
Sejak saat itulah, Redha belajar tidak terlalu memperdulikan omongan orang lain yang tidak mengenal dirinya dengan baik.
Baginya, cuek adalah senjata terampuh untuk tidak merasa terpuruk dan keluar dari overthinking yang sering membuat waktu berlalu terasa lebih cepat tanpa ada hal postif yang bisa didapatkannya.(*)
Baca Juga: Srikandi untuk Negeri, Prasatia Ananda Wujudkan Kreativitas dari Hobi Jadi Bisnis
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR