Stylo Indonesia - Perkembangan UMKM di Indonesia akhir-akhir ini hangat diberitakan dan sering dikaitkan dengan perkembangan ekonomi Indonesia.
Pada dasarnya pertumbuhan UMKM sudah merata di beberapa daerah, baik di Pulau Jawa dan di Luar Pulau Jawa, dengan potensinya masing-masing, dan terdiri atas banyak subsektor.
Salah satu di antaranya yang paling banyak mendapat perhatian yaitu subsektor fesyen dan kecantikan karena banyak diminati.
UMKM Fesyen dan Kecantikan di Luar Pulau Jawa nyatanya memiliki potensi menjanjikan, seperti yang diungkapkan oleh Ibu Yuke Sri Rahayu selaku Direktur Kuliner, Kriya, Desain dan Fesyen, Kemenparekraf.
Nah, simak rangkuman wawancara tim Stylo Indonesia bersama Ibu Yuke Sri Rahayu mengenai bahasan seputar UMKM Fesyen dan Kecantikan di Luar Pulau Jawa berikut ini!
#Potensi UMKM Fesyen dan Kecantikan di Luar Pulau Jawa
Potensi yang pertama adalah sudah adanya SDM yang kreatif dan inovatif dalam mengembangkan subsektor fesyen dan kecantikan di daerah masing-masing.
Contohnya seperti banyak fashion desainer dari kalangan anak-anak muda di Luar Pulau Jawa yang memiliki bakat serta keberanian berekspresi melalui karya mereka.
Tidak jarang mereka beberapa kali terlibat dalam kegiatan fashion show yang diselenggarakan oleh kementerian hingga lembaga tertentu baik yang diadakan di Jakarta ataupun di daerah.
Baca Juga: Cerita Nana Riwayatie Terkait Geliat UMKM Indonesia dalam Menghadapi Pandemi dan Digitalisasi
Karya yang mereka ciptakan juga tidak kalah dari fashion desainer di Jakarta atau di Pulau Jawa.
Hal ini secara tidak langsung terwujud karena terdapat beberapa lembaga pendidikan di daerah terkait pengembangan potensi fashion designer di level tertentu; SMK atau perguruan tinggi.
Kedua, potensi nilai Wastra yang dimiliki setiap kota dan daerah di Luar Pulau Jawa, yang menjadi modal istimewa bagi pelaku UMKM kreatif subsektor fesyen.
Wastra dapat dikembangkan, dikreasikan, bahkan diinovasikan oleh para fashion desainer tadi untuk menciptakan produk fesyen yang bisa dinikmati oleh pasar dengan segala lapisan usia.
"Tidak kalah menariknya lagi bahwa market atau pengguna fesyen itu sendiri sekarang cenderung menggunakan produk fesyen yang memiliki story telling nilai budaya, yang mana hal ini mutlak ditemukan pada kain atau Wastra", terang Ibu Yuke.
#Ciri Khas atau Nilai Tambah Produk Fesyen dan Kecantikan UMKM di luar Pulau Jawa
Keunikan atau karakteristik yang berbeda dengan lainnya, pada dasarnya menjadi nilai tambah dari ekonomi kreatif.
Nilai tambah tersebut ada di fesyen dan kecantikan berbasis lokal sesuai dengan daerah di luar Pulau Jawa, yang menjadikannya memiliki daya saing seperti karakter, diferensiasi, hingga perbedaan.
Misalnya produk fesyen punya story telling; cerita di balik desain atau motif dari Wastra, yang menjadi bahan baku dari produk fesyen.
Nilai tambah lainnya adalah sustainability (keberlanjutan) yang juga kerap tampak pada produk fesyen dari kota atau daerah di Luar Pulau Jawa.
Sering dijumpai produk fesyen dan kecantikan di Luar Pulau Jawa yang ramah lingkungan diolah dari bahan baku alam sekitar, tanpa bahan pengawet dan bahan kimia.
"Utamanya di produk kecantikan yang terbuat dari bahan baku dengan story telling berdasarkan warisan leluhur, sudah teruji merawat perempuan jadi cantik dan sehat, memiliki inner beauty. Atau bisa juga memakai bahan baku yang berasal dari alam sekitarnya karena do suatu tempat itu Allah SWT menciptakan dan segala sesuatunya tersedia sesuai dengan kebutuhan masyarakat," jelas Ibu Yuke.
Di lain sisi, pemberdayaan masyarakat atau komunitas hingga memberikan kesejahteraan buat masyarakat setempat bahkan Indonesia, juga turut melengkapi nilai tambah UMKM di luar Pulau Jawa.
#Distribusi dan Promosi Produk Fesyen dan Kecantikan UMKM di luar Pulau Jawa
Mengenai distribusi dan promosi produk UMKM di luar Pulau Jawa, Ibu Yuke mengungkapkan terdapat salah satu kendala yaitu dari segi logistik.
Biasanya permasalahan yang ditemukan adalah ongkos kirim dan pelaku UKM kreatif yang belum melek teknologi digital, hingga keterbatasan akses internet di tempat mereka.
Upaya yang dilakukan Kemenparekraf dalam mengatasi masalah ini ialah memberikan support berupa kegiatan pelatihan yang bekerjasama dengan beberapa platform e-commerce. (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR