Stylo Indonesia - Stylovers, gimana sih cara tepat menghilangkan ketergantungan kulit pada skincare abal-abal?
Seringkali bagi yang sudah terlanjur memakainya, suka bingung cara tepat menghilangkan ketergantungan kulit pada skincare abal-abal.
Masih banyak yang belum tahu cara tepat menghilangkan ketergantungan kulit pada skincare abal-abal.
Karena, tidak sedikit orang yang masih sulit menemukan cara tepat menghilangkan ketergantungan kulit pada skincare abal-abal karena khawatir breakout.
Kulit yang breakout setelah menemukan cara tepat menghilangkan ketergantungan kulit pada skincare abal-abal akhirnya membuat orang tidak yakin untuk melanjutkan, akhirnya tetap stay pakai skincare tersebut, duh!
Padahal, penggunaan skincare abal-abal jika dibiarkan akan sangat berbahaya loh, Stylovers!
Tidak hanya bahaya kulit wajah saja, tapi juga bisa sampai ke bagian organ dalam.
Efek yang ditimbulkan juga tidak sama di tiap orang, ada yang bisa dihilangkan, namun ada juga yang permanen.
Duh, pastinya kamu tidak ingin kan wajah akhirnya jadi rusak setelah bertahun-tahun menggunakan skincare abal-abal?
Baca Juga: Kandungan Hydroquinone yang Diperbolehkan untuk Bahan Kosmetik, Apa Itu?
Maka dari itu, kamu perlu cara tepat menghilangkan ketergantungan kulit pada skincare abal-abal.
Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Arini Widodo menjelaskan bahwa kamu bisa stop penggunaan skincare abal-abal tersebut dan segera konsultasikan pada dokter untuk penanganan yang tepat.
Tingginya dosis yang ada pada skincare abal-abal seringkali membuat kulit jadi lebih breakout dibanding sebelum pemakaian, maka bila tidak ditangani oleh ahlinya, bisa jadi bertambah parah.
Melakukan konsultasi pada dokter kulit terpercaya adalah salah satu jalan yang paling tepat untuk kamu bisa mengurangi ketergantungan skincare abal-abal.
Mengingat ada banyak efek samping yang tidak bisa dihilangkan, maka nantinya kamu akan membutuhkan terapi yang berbeda-beda.
“ Efek samping berupa merah, gatal, atau perih sering kali hanya membutuhkan obat oles untuk mengurangi gejala.” ujar dr. Arini.
Adapun efek yang sulit hilang diantaranya adalah marks, hipertrichosis (tumbuh bulu), atrofi kulit, okronosis eksogen.
Bila sekiranya perawatan dari dokter kulit sudah dirasa cukup dan kamu ingin menggunakan skincare yang dijual bebas di drugstore, tentu saja boleh kok.
Namun yang penting, jangan pernah tergiur dengan klaim skincare abal-abal yang menjanjikan kulit putih dalam waktu singkat, karena sebenarnya itu sangat berbahaya!
Baca Juga: Waspada Skincare Merkuri, Harus Tahu Kandungan Ini!
Tentu saja, biaya yang akan kamu keluarkan setelah ingin lepas dari skincare abal-abal tidak sedikit ya, Stylovers.
Maka dari itu Stylovers, masih mau pakai skincare abal-abal? (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Tika Gilang, Geluti Dunia Marketing dan Branding Hingga Jadi Kandidat PhD Lancaster University
KOMENTAR