Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin, dr. Arini Widodo menjelaskan bahwa kamu bisa stop penggunaan skincare abal-abal tersebut dan segera konsultasikan pada dokter untuk penanganan yang tepat.
Tingginya dosis yang ada pada skincare abal-abal seringkali membuat kulit jadi lebih breakout dibanding sebelum pemakaian, maka bila tidak ditangani oleh ahlinya, bisa jadi bertambah parah.
Melakukan konsultasi pada dokter kulit terpercaya adalah salah satu jalan yang paling tepat untuk kamu bisa mengurangi ketergantungan skincare abal-abal.
Mengingat ada banyak efek samping yang tidak bisa dihilangkan, maka nantinya kamu akan membutuhkan terapi yang berbeda-beda.
“ Efek samping berupa merah, gatal, atau perih sering kali hanya membutuhkan obat oles untuk mengurangi gejala.” ujar dr. Arini.
Adapun efek yang sulit hilang diantaranya adalah marks, hipertrichosis (tumbuh bulu), atrofi kulit, okronosis eksogen.
Bila sekiranya perawatan dari dokter kulit sudah dirasa cukup dan kamu ingin menggunakan skincare yang dijual bebas di drugstore, tentu saja boleh kok.
Namun yang penting, jangan pernah tergiur dengan klaim skincare abal-abal yang menjanjikan kulit putih dalam waktu singkat, karena sebenarnya itu sangat berbahaya!
Baca Juga: Waspada Skincare Merkuri, Harus Tahu Kandungan Ini!
Tentu saja, biaya yang akan kamu keluarkan setelah ingin lepas dari skincare abal-abal tidak sedikit ya, Stylovers.
Maka dari itu Stylovers, masih mau pakai skincare abal-abal? (*)
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Garis Poetih Raya Festival 2025, Ivan Gunawan dan Para Desainer Siap Bawakan 350 Koleksi
KOMENTAR