- Menghindari situasi sosial.
- Alokasi waktu yang dicurahkan pada penampilan dan juga alokasi pikiran sangat memakan waktu.
Baca Juga: Cara Menaikkan Berat Badan dengan Sehat, Ini yang Perlu Dilakukan
Body Dysmorphic Disorder dapat menyebabkan tekanan atau masalah besar dalam kehidupan sosial seperti pekerjaan, sekolah, ataupun di tempat lainnya.
Area yang paling yang cenderung membuat membuat orang-orang dengan BDD merasa kurang antara lain seperti wajah.
"Wajah itu diperhatikan. Hidung, kulit wajah, ada kerutan atau tidak, ada jerawat atau tidak, ada noda atau tidak, flek-flek. Atau bahkan juga mata, lipatan mata misalnya. Rambut, apakah tipis, apakah botak, kemudian penampilan kulit ini kayaknya kurang glowing.
Sudah cukup putih sehat gitu masih nggak puas juga. Misalnya kadang di permukaan kulit kita suka tampak pembuluh darah vena menjadi suatu masalah yang besar. Untuk ukuran payudara, kemudian ada ukuran atau dari massa otot. Atau misalnya untuk pria mungkin lebih cenderung ke alat kelamin." jelas Dr. Eva.
Diagnosa Body Dysmorphic Disorder
Untuk mendiagnosa Body Dysmorphic Disorder tidak bisa dengan hanya merasa kurang pede dengan penampilan sendiri.
Diperlukan evaluasi dari profesional kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater.
Evaluasi psikologis ini untuk menilai faktor risiko, pikiran, perasaan, perilaku, yang terkait dengan citra diri yang negatif.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR