Alami Bullying Karena Miliki Tubuh Plus Size Sejak Remaja #InspirasiCantik
Memiliki bentuk tubuh plus size, membuat Apri sering menerima perilaku bullying sejak remaja.
Hal itu ia dapatkan dari duduk di bangku sekolah dasar (SD) hingga menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
“Sebagai perempuan bertubuh plus size sejak kecil tentunya membuat aku sering dibully oleh taman-teman di sekolah sampai aku kuliah. Aku dibilang gendut, segede kulkas, gajah bengkak dan kata-kata lainnya yang membuat aku terbiasa mendengarnya,” ujar Apri mengawali kisahnya.
Di antara para pelaku bullying, ada perkataan yang diungkapkan Apri sangat terkesan dan tak bisa ia lupakan hingga saat ini.
“Dia bilang “Kayaknya kamu nggak akan pernah bisa kurus deh seumur hidup, soalnya jalan aja sudah enggap apalagi olahraga” reaksiku waktu itu ketawa saja, padahal rasanya sakit banget,” cerita Apri pada Livi Stylo.
Tak hanya dibully, Apri dijadikan bahan taruhan oleh teman-temannya untuk membuktikan perkataan dari pelaku bullying tersebut.
“Jadi teman-teman aku taruhan kalau aku sampai bisa turun berat badannya atau tidak. Hal itu membuat aku membenci diri aku sendiri. Kejadian itu membuat aku bertanya-tanya kenapa aku harus mengalami hal seburuk ini,” ungkap Apri.
Dibully sejak remaja karena bentuk tubuhnya dirasakan Apri memberikan dampak negatif dalam hidupnya dan mengubah dirinya.
“Aku jadi benci pakai baju apapun yang bikin aku kelihatan makin buruk dengan bentuk tubuhku, aku malu difoto, aku malu ketemu orang lain sampai jauhin teman-teman aku karena minder,” tuturnya penuh haru.
Sering dibully sejak remaja karena bentuk tubuhnya membuat Apri memberanikan diri melakukan berbagai cara untuk menghentikan perilaku bullying dari teman-temannya.
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR