Misalnya seperti pada area bibir, dahi, kulit kepala, dan hidung saat makan makanan pedas dan panas yang bisa terjadi secara fisiologis pada banyak orang.
Menurut dr. Ade, hiperhidrosis sekunder juga bisa diakibatkan oleh aktivitas tidur dan kondisi seperti kehamilan, diabetes, penyakit jantung, gangguan tiroid, stroke, penyakit infeksi, atau menopause.
Jika Stylovers kerap mengalami kondisi keringat berlebih ini, ada beberapa cara yang bisa Stylovers lakukan untuk mengatasi keringat berlebih dan mencegah bau badan.
Di antaranya adalah mandi dua kali sehari, menggunakan pakaian yang menyerap keringat, hingga menggunakan antiperspirant di area tubuh yang banyak berkeringat, seperti ketiak.
“Antiperspirant berbeda dengan deodoran yang selama ini dikenal oleh masyarakat. Antiperspirant ini diformulasikan untuk memberikan perlindungan keringat dan bau yang sangat efektif. Karena antiperspirant bisa mengurangi keringat pada pori-pori kulit," jelas dr. Ade.
Secara umum, antiperspirant bekerja dengan menghambat kelenjar keringat, oleh sebab itu produk ini sangat efektif bagi Stylovers yang memiliki masalah keringat berlebih.
Penggunaan antiperspirant secara teratur juga dapat mengurangi bau badan.
Meski pada dasarnya keringat itu sebenarnya tak berbau, tetapi interaksi dengan bakteri di kulit dapat menyebabkan bau tidak sedap.
Nah, itu dia Stylovers penjelasan mengenai penyebab dan cara mengatasi ketiak basah berlebihan menurut dokter kulit. Apakah kamu kerap mengalaminya? (*)
#SemuaBisaCantik
Baca Juga: Fakta Tentang Jerawat di Ketiak, Benarkah Bisa Jadi Tanda Penyakit?
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR