“Dari kacang sebenarnya yang kita perlu pantau adalah kadar Omega 6-nya. Itu yang konon katanya asam lemak yang menyebabkan kelenjar minyak kita lebih aktif, sehingga produksi minyak lebih banyak, lebih mudah inflamasi atau peradangan,” jelas dr. Amanda.
Namun, dr. Amanda menegaskan bahwa bukan berarti kita menjadi tidak boleh mengonsumsi kacang sama sekali, hanya saja perlu diperhatikan jumlahnya.
“Tentu saja kata kuncinya adalah kalau berlebihan. Kalau misalnya dimakan sesuai jumlah yang normal sih harusnya tidak membuat jerawatan,” lanjutnya.
Selain dari jumlah kacang yang dikonsumsi, yang tak kalah penting adalah bagaimana cara kacang tersebut diolah sebelum dimakan.
Menurut dr. Amanda, cara pengolahan kacang sangat berhubungan dengan kemungkinan munculnya jerawat pada kulit.
“Kalau kacangnya di-roast (panggang) atau kacang alami begitu saja tidak diapa-apakan, ya yang kita makan nutrisinya sesuai dengan kadar kacang itu,” jelas dr. Amanda.
“Tapi lain halnya kalau kacangnya digoreng. Kalau kacangnya digoreng ya berarti kandungan minyaknya membuat kelenjar minyak mudah terstimulasi menghasilkan minyak lebih banyak,” sambungnya.
Ia juga menyarankan, jika ingin mengonsumsi kacang tapi tidak ingin jerawatan, maka sebaiknya dikonsumsi dalam jumlah wajar dan diolah dengan cara dipanggang.
Nah, itu dia Stylovers penjelasan mengenai apakah kacang menyebabkan jerawat menurut dokter spesialis kulit dan kelamin. Jadi, konsumsi secukupnya saja, ya! (*)
#SemuaBisaCantik
Baca Juga: Benarkah Alergi Makanan Bisa Sebabkan Jerawat? Cek Faktanya dari Ahli!
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
Cara Benar Membersihkan Dispenser Agar Kualitas Air Minum Terjaga, Mama Milenial Wajib Tahu!
KOMENTAR