"Pada derajat yang sangat berat sulit untuk disembuhkan," tambahnya. Efek samping yang lebih banyak terjadi memang efek samping ringan, seperti merah, perih dan gatal.
Namun, kita tetap harus waspada dan menjauhi kosmetik dengan kandungan berbahaya.
Sebab, semakin tinggi konsentrasi kandungan bahan tersebut dan semakin lama durasi pemakaiannya, akan semakin tinggi pula derajat dan frekuensi keparahannya.
Baca Juga: Korban Skincare Abal-abal Wajib Tahu, Ini Tips Lepas dari Skincare Bermerkuri Menurut Ahli!
Mengobati Efek Samping
Jika kamu sudah terlanjur mencoba kosmetik dengan bahan berbahaya dan mengalami efek samping buruk pada kulit, cobalah untuk menanganinya secara tepat.
Hal pertama yang harus dilakukan tentunya adalah menghentikan penggunaan produk.
"Pertama stop penggunaan krim tersebut, (lalu) konsultasi ke dokter," kata Arini.
Ia menambahkan, setiap efek samping membutuhkan terapi yang berbeda.
Efek samping berupa merah, gatal atau perih, misalnya, sering kali hanya membutuhkan obat oles untuk mengurangi gejalanya.
Sedangkan efek samping yang lebih berat, seperti okronosis eksogen, selain diperlukan obat oles, konsumen mungkin juga membutuhkan terapi lainnya untuk memudarkan, seperti laser.
Namun, terapi tersebut tidak menjamin efek samping hilang secara sempurna.
"Penanganan kanker kulit berbeda-beda sesuai jenis kanker kulit, derajat, besar, dan penyebarannya," kata Arini.
Semua masalah kulit akibat penggunaan produk kosmetik abal-abal bisa dicegah dengan sejak awal dengan berhati-hati dan cermat dalam memilih produk. (*) (Vita/Stylo)
#SemuaBisaCantik
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Efek Samping Kosmetik Abal-abal, Bisakah Disembuhkan?"
Editor : Nabilla Tashandra
StopBeautyShaming merupakan kampanye gerakan nyata dari Stylo Indonesia.
Stylo Indonesia adalah platform media & komunitas organik terlengkap mengenai dunia lifestyle, fashion dan beauty bagi dan seluruh perempuan Indonesia.
KOMENTAR